Pendidikan yang Membentuk Karakter
Selain memperjuangkan akses pendidikan yang luas, Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya. Baginya, tujuan utama pendidikan adalah untuk membentuk individu yang berbudaya, berakhlak mulia, dan siap untuk berkontribusi positif bagi masyarakat, menurutnya pendidikan dan budaya harus berjalan selaras dalam membentuk peradaban sebuah bangsa, sehingga nilai-nilai budaya tetap dapat dilestarikan melalui pendidikan.
Pendidikan yang Relevan dan Praktis serta Kemandirian dan Kebebasan Berpikir
Menurut Ki Hadjar Dewantara yang sangat mendukung pendekatan pendidikan yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Lewat inisiatifnya dalam mendirikan gerakan Taman Siswa, ia memperjuangkan konsep pembelajaran yang dapat diaplikasikan secara praktis dan relevan dengan kebutuhan serta realitas lokal sesuai pula dengan nilai budaya bangsa Indonesia. Hal ini mencerminkan tekadnya untuk menjadikan pendidikan sebagai sarana yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengatasi permasalahan yang ada di dalamnya. Dengan memfokuskan pendidikan pada hal-hal yang konkret dan berdampak nyata bagi kehidupan sehari-hari, beliau berharap agar proses pembelajaran tidak hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang dapat digunakan untuk memberikan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat lokal. Â Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya kemandirian dalam pendidikan, baik bagi siswa maupun institusi pendidikan. Ia memperjuangkan kebebasan berpikir dan bertindak dalam proses pembelajaran, memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H