Barangkali bagi anda yang tahun ini berencana pertama kali mudik dengan menggunakan sepeda motor. Mungkin, beberapa penggalan kisah saya dibawah ini akan sedikit memberitahukan kepada anda tentang gambaran baik “Suka” maupun “Duka” dengan menggunakan “Sepeda Motor”.
Pengalaman pertama mudik saya dengan menggunakan sepeda motor benar-benar memberikan sebuah cerita yang cukup unik. Bayangkan saja: pada waktu itu, sampai saya harus menjalani peristiwa dua kali kehujanan di dua kota yang berbeda yang saya lewati. Hingga pada akhirnya, saya putuskan sepanjang perjalanan, jas hujan tak saya lepas karena saya takutkan akan terjadi hujan lagi di kota berikutnya. Dan..., ternyata benar. Hingga sampai terjadi banjir saking derasnya hujan. Orang yang lainnya sibuk mencari tempat berteduh, saya masih asyik nyetir sepeda motor saya. Jadi, pertama yang anda harus perhatikan ketika mudik dengan sepeda motor adalah CUACA.
Tentu saja masih banyak yang lainnya. Salah satunya adalah timbulnya beragam rute alternatif yang hanya bisa ditempuh dengan SEPEDA MOTOR. Dengan kendaraan roda dua ini, kita bisa masuk ke kampung-kampung desa, yang mobil pun belum tentu bisa melakukannya. Namun, anda tetap harus cermat, jangan sampai salah masuk kampung.
Peristiwa salah masuk kampung ini pernah saya alami. Waktu itu, ada petunjuk arah yang memberitahukan nama kota tujuan saya dengan menunjuk ke suatu kampung. Tanpa pikir panjang, langsung saja saya masuk ke kampung tersebut. Eh, gak taunya lama sekali untuk keluar dari kampung tersebut. Saya malah tersesat masuk ke perkebunan. Sialnya lagi, bensin motor saya udah mulai habis. Namun, pada akhirnya masih terselamatkan karena ada toko kelontong di situ yang menjual bensin. Sehabis keluar dari kampung, saya malah tak tahu berada dimana. Usut punya usut, akhirnya saya harus putar balik karena jalan yang saya tempuh mengarah terlalu ke kanan dari kota yang saya tuju. Jadi, jalan alternatif itu bukannya memperpendek jarak tempuh, malah memperlebar jarak tempuh. Maka, untuk anda yang belum mengetahui secara pasti suatu jalan alternatif, lebih baik dihindari saja. Namun, efek positifnya adalah saya jadi tahu semakin banyak jalan.
Dari sekian banyak ketidak-enakkan MUDIK dengan menggunakan SEPEDA MOTOR, salah satu yang benar-benar menyiksa adalah ketika PANTAT kita yang harus KEPANASAN sepanjang jalan. Ya, bepergian jauh akan membuat mesin motor menjadi panas sehingga efeknya sampai ke pantat kita dengan perantara JOK.
Bagi yang menyetir, efek ini mungkin gak seberapa kentara karena ia harus fokus dengan keadaan jalan. Namun, bagi yang dibonceng, yang diam saja, efek ini jadi berkali lipat siksaannya. Maka, mau tak mau, anda yang dibonceng upayakan kalau bisa tidur di jalan. Dengan catatan lakukan dengan cara yang aman.
Mungkin ini adalah tips untuk anda yang berkendara dengan sepeda motor:
Lebih baik lakukan perjalanan anda tepat pada waktu HARI RAYA IDUL FITRI. Berangkatlah setelah SHOLAT IED karena pada saat inilah kondisi jalan sangat lengang baik di dalam maupun diluar kota. Namun sebagai catatan, kondisi tanki sepeda anda harus FULL dan jangan coba mencari POM BENSIN ketika bensin sudah hampir habis karena TIDAK SEMUA POM BENSIN BUKA waktu lebaran. Dan, kalau bisa, lebih baik jika anda berkendara sepeda motor secara berkelompok sehingga bisa saling MENJAGA.
Yang penting lagi, persiapkan FISIK baik fisik anda sendiri maupun MOTOR anda. Tidur sebelum berangkat dan jangan lupa Tune-up motor anda sebelumnya. Percayalah karena cara ini akan lebih menghindarkan anda dari resiko kecelakaan.
Resiko kejadian kecelakaan bagi PENGENDARA sepeda motor lebih besar daripada moda transportasi lain. Lihat saja dari data statistik yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan:
Maka hati-hatilah saat berkendara. Semoga bagi anda yang MUDIK, saya doakan bisa SELAMAT sampai ke tujuan dan bisa bersilaturahmi lagi dengan KELUARGA. AMIN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H