Mohon tunggu...
Roy Soselisa
Roy Soselisa Mohon Tunggu... Guru - Sinau inggih punika Ndedonga

Sinau inggih punika Ndedonga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berada di Depan Saat Pertempuran, Berada di Belakang Saat Merayakan Kemenangan

10 November 2023   23:53 Diperbarui: 11 November 2023   00:02 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Brandenburg (Berlin, 26 Juni 2023) - dokpri

Tantangan saat tergabung dalam kontingen olahraga prestasi bagi disabilitas sangat berbeda dengan tantangan dalam kontingen olahraga prestasi bagi nondisabilitas, terlebih tantangan dalam kontingen olahraga profesional. 

Dalam kontingen olahraga prestasi bagi nondisabilitas, setiap bagian dari kontingen bisa bertanggung jawab atas dirinya masing-masing, baik dalam menjaga diri maupun perlengkapannya sendiri.

Teristimewa dalam kontingen olahraga profesional, keseluruhan tanggung jawab berada di tangan manajemen, baik atlet maupun ofisial terima beres.

Dalam sebuah kontingen olahraga prestasi bagi disabilitas, tanggung jawab menjadi sesuatu yang berharga, dan merupakan kehormatan tertinggi bagi yang dapat mengembannya. 

Mengemban tanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi atlet disabilitas, harus dimiliki oleh seluruh ofisial---orang bukan pemain yang terlibat secara langsung dalam kontingen---yang tergabung dalam sebuah kontingen, bertanggung jawab bukan hanya terhadap keselamatan diri atlet, namun bertanggung jawab pula terhadap perlengkapan atlet.

Dalam konteks olahraga disabilitas bagi penyandang disabilitas intelektual, tanggung jawab yang ada menjadi berlipat ganda, kehadiran ofisial yang benar-benar hadir bagi atlet sangatlah dibutuhkan, meski pada saat yang bersamaan harus mengedukasi atlet dalam kemandirian. 

Salah satu contoh yang sangat sederhana tentang kehadiran ofisial yang benar-benar hadir bagi atlet akan tercermin pada posisi mana ofisial akan berdiri saat bongkar muat barang bawaan atlet, baik saat akan naik pesawat (checked baggage), saat turun pesawat (baggage collection), maupun dalam setiap perpindahan barang bawaan selama menempuh rangkaian perjalanan.

Kehadiran ofisial yang benar-benar hadir bagi atlet ini setidaknya pernah dilakoni oleh penulis saat menjadi bagian dalam Kontingen Indonesia pada Special Olympics World Games (SOWG) 2023 di Jerman.

Bukan sekadar memastikan semua barang bawaan aman, melainkan mengambil bagian secara langsung untuk mengangkat setiap koper milik Kontingen Indonesia, setidaknya saat checked baggage, baggage collection, dan saat berpindah kota dari Wiesbaden ke Berlin.

Bahkan saat membantu mengangat koper ke dalam kendaraan yang akan mengangkut perlengkapan Kontingen Indonesia dari Wiesbaden ke Berlin, karena proses pengangkatan yang berlangsung dengan cepat dan singkat (menggunakan sistem energi anaerobik), seusainya penulis serasa mau pingsan, dan tanpa diketahui oleh siapa pun, menyusul kendaraan yang akan mengangkut penumpang tertunda kedatangannya, penulis pun bergegas mencari ruangan kosong untuk merebahkan diri guna membuang rasa mau pingsannya. Wkwkwkwk.

Apabila keikutsertaan dalam sebuah perhelatan multi event olahraga diibaratkan dengan sebuah medan pertempuran, maka pertempuran yang terjadi sebenarnya bukan hanya saat berada dalam arena pertandingan, melainkan dalam setiap momen dan perjalanan yang dilalui oleh kontingen, baik pra-pertandingan maupun pasca-pertandingan merupakan pertempuran yang layak untuk diperjuangkan habis-habisan.

Dari begitu banyak kisah yang bercerita tentang pertempuran, hanya seorang kesatria yang gagah berani mengambil tempat terdepan untuk memberikan perjuangan yang terbaik dalam medan pertempuran, dan dari setiap pertempuran yang dimenangkan, seorang kesatria akan mengambil tempat terbelakang saat merayakan kemenangan.

Filosofi dari banyak kisah tentang kesatria ini pula yang coba dilakoni oleh penulis, tentu kisah yang dijalani masih jauh dari begitu banyak kisah heroik yang telah ada, namun setidaknya dalam momen kedatangan Kontingen Indonesia dari Special Olympics World Games (SOWG) 2023 di Bandara Soekarno Hatta (28/6/2023), saat pejabat negara bersiap menyambut dengan kalung bunga, saat banyak sorot kamera jurnalis berskala nasional, penulis lebih memilih untuk mengambil tempat paling belakang dalam barisan kontingen yang mengantre untuk mendapatkan pengalungan bunga.

Bertepatan dengan hari pahlawan kali ini merupakan sebuah kesempatan yang baik untuk melakukan refleksi kembali tentang siapa diri kita. Kesatria tidak akan sibuk mencari panggung untuk dirinya sendiri, Kesatria akan memberikan perjuangan yang terbaik bagi banyak pihak, supaya banyak pihak bisa mendapatkan panggung yang terbaik dalam kehidupannya masing-masing. Selamat Hari Pahlawan.

Kota Pahlawan, 10 November 2023

RAS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun