Apabila keikutsertaan dalam sebuah perhelatan multi event olahraga diibaratkan dengan sebuah medan pertempuran, maka pertempuran yang terjadi sebenarnya bukan hanya saat berada dalam arena pertandingan, melainkan dalam setiap momen dan perjalanan yang dilalui oleh kontingen, baik pra-pertandingan maupun pasca-pertandingan merupakan pertempuran yang layak untuk diperjuangkan habis-habisan.
Dari begitu banyak kisah yang bercerita tentang pertempuran, hanya seorang kesatria yang gagah berani mengambil tempat terdepan untuk memberikan perjuangan yang terbaik dalam medan pertempuran, dan dari setiap pertempuran yang dimenangkan, seorang kesatria akan mengambil tempat terbelakang saat merayakan kemenangan.
Filosofi dari banyak kisah tentang kesatria ini pula yang coba dilakoni oleh penulis, tentu kisah yang dijalani masih jauh dari begitu banyak kisah heroik yang telah ada, namun setidaknya dalam momen kedatangan Kontingen Indonesia dari Special Olympics World Games (SOWG) 2023 di Bandara Soekarno Hatta (28/6/2023), saat pejabat negara bersiap menyambut dengan kalung bunga, saat banyak sorot kamera jurnalis berskala nasional, penulis lebih memilih untuk mengambil tempat paling belakang dalam barisan kontingen yang mengantre untuk mendapatkan pengalungan bunga.
Bertepatan dengan hari pahlawan kali ini merupakan sebuah kesempatan yang baik untuk melakukan refleksi kembali tentang siapa diri kita. Kesatria tidak akan sibuk mencari panggung untuk dirinya sendiri, Kesatria akan memberikan perjuangan yang terbaik bagi banyak pihak, supaya banyak pihak bisa mendapatkan panggung yang terbaik dalam kehidupannya masing-masing. Selamat Hari Pahlawan.
Kota Pahlawan, 10 November 2023
RAS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H