Mohon tunggu...
Roy Soselisa
Roy Soselisa Mohon Tunggu... Guru - Sinau inggih punika Ndedonga

Sinau inggih punika Ndedonga

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menanamkan Literasi Finansial dan Ilmu Investasi Sejak Dini

24 Maret 2021   13:52 Diperbarui: 24 Maret 2021   14:09 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah hati kami sangat memahami aturan yang telah ditetapkan saat dirinya sedang menginginkan sesuatu, kami pasti tidak akan pernah memenuhi keinginannya seketika, melainkan ada proses yang harus dilaluinya terlebih dahulu dengan cara menabung (catatan selengkapnya: bit.ly/2HPo5Jr). Upaya tersebut kami terapkan bagi buah hati sebagai usaha untuk menanamkan literasi finansial sejak dini, agar buah hati kami kelak dapat memiliki pengetahuan dan kecakapan hidup dalam konteks finansial.

Upaya kami tentu tidak hanya berhenti pada menanamkan literasi finansial sejak dini, pada waktunya nanti kami akan mengajarkan ilmu investasi bagi buah hati, selain instrumen investasi yang berisiko rendah, kami pun akan mengajarkan secara khusus sebuah instrumen investasi yang berisiko tinggi yaitu investasi saham---sebuah instrumen investasi yang telah banyak mengantarkan investornya masuk ke dalam daftar orang terkaya di berbagai belahan dunia, sekaligus kerap kali mengantarkan investornya mengakhiri hidup karena tak memahami profil risikonya dengan baik saat memutuskan bertransaksi.

Saat mengetahui raja investasi Warren Buffet yang memulai berinvestasi saham sejak berusia 11 tahun, kemudian di dalam negeri ada pribadi-pribadi seperti Pandu Patria Sjahrir selaku Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Anderson Sumarli selaku Co-founder dan CEO Ajaib Group yang memulai berinvestasi saham sejak berusia 9 tahun, maka kesempatan bagi buah hati kami untuk bisa memulai berinvestasi saham pun tidaklah lama lagi.

Apabila Warren Buffet, Pandu Patria Sjahrir dan Anderson Sumarli saat awal memulai transaksi saham dibantu oleh Ayah mereka masing-masing, maka saat kelak tiba waktunya bagi buah hati kami, saya pun sebagai Ayah akan membantu buah hati untuk bertransaksi saham sesuai dengan emiten-emiten yang menjadi pilihannya. Tentu sebelum tiba pada tahapan itu, kami akan memperkaya literasinya terlebih dahulu tentang pasar modal sesuai dengan tingkat pemahamannya, karena bagian yang terpenting dari sebuah investasi adalah investasi ilmunya terlebih dahulu.

Perjalanan panjang kami dalam mengajarkan investasi bagi buah hati telah kami mulai, setidaknya kami telah menyediakan variasi bahan bacaan tentang literasi finansial dan ilmu investasi yang jumlahnya akan terus kami tambah sesuai dengan kebutuhan---variasi bahan bacaan sengaja kami pilih dari penulis yang berlatar belakang akademisi, seperti tampak dalam foto terlampir sejumlah enam buku tentang investasi saham yang baru kami beli.

Hingga tiba saatnya nanti, buah hati kami akan mulai mempraktikan ilmu yang telah dipelajari di dalam kolam renang investasi, dan kami pun---yang lebih dulu mahir berenang---akan turut mendampingi buah hati saat belajar berenang sampai mahir berenang sendiri dengan berbagai analisis teknikal saham. Mengingat kemahiran dalam berenang tidak akan pernah bisa didapatkan hanya dengan mempelajari teorinya saja, melainkan harus menjeburkan diri ke dalam kolam renang investasi sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada.

Harapan atas upaya yang kami lakukan bagi buah hati tersebut tidaklah muluk-muluk, setidaknya dengan melek keuangan dan investasi, apapun profesinya kelak, buah hati kami dapat menjalani kehidupan yang lebih berkualitas, minimal tidak menjadi beban bagi pihak lain. 

Teristimewa kami akan jauh lebih bersyukur, apabila dengan melek keuangan dan mendapatkan imbal hasil yang tinggi dari investasi, buah hati kami dapat melakukan transformasi dalam kehidupan, tidak hanya bertranformasi sebagai individu semata, melainkan juga bertransformasi sebagai makhluk sosial yang mengusahakan kesejahteraan bagi sesama, bahkan saat kelak kami telah tiada.

Kota Surabaya, 24 Maret 2021

RAS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun