Mohon tunggu...
Roy Soselisa
Roy Soselisa Mohon Tunggu... Guru - Sinau inggih punika Ndedonga

Sinau inggih punika Ndedonga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik dengan Mengikuti Gerak Jiwa

30 Maret 2019   12:02 Diperbarui: 30 Maret 2019   12:18 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Pengambilan Foto: Patung Suro lan Boyo, Kota Surabaya (Sabtu, 18 Agustus 2018) --Dok. Pribadi

Jadi, pengertian yang kami berikan pun mencoba untuk mengikuti gerak jiwanya (sesuai dengan teori Hobbes) untuk menjauhi kesengsaraan akibat dispenser yang rusak, dan mendekati kenikmatan dengan tetap bisa mengonsumsi susu formula karena ketersediaan air mineral dari dispenser yang tidak rusak.

Setidaknya teori klasik yang diasumsikan oleh Hobbes tentang gerak jiwa ini, akan kami terapkan (pada konteks yang benar) selama sang buah hati masih berusia di bawah lima tahun, hingga kelak kami harus mengaplikasikan teknik lain yang digunakan untuk mengubah perilaku---dalam ilmu psikologi dikenal dengan modifikasi perilaku.

Sebab Hobbes pun telah menyimpulkan dari premis yang dibangunnya tentang gerak jiwa ini bahwa manusia yang mengalami pengondisian keadaan (pada konteks yang tidak benar) yang selalu mengarah untuk mendekati kenikmatan dan menjauhi kesengsaraan, akan memiliki kecenderungan menjadi pribadi yang mementingkan diri sendiri dan selalu mengejar kepuasan pribadi. Tentu kami tak menghendaki keadaan seperti demikian menimpa sang buah hati.

Terlepas dari semua teori yang telah dan akan kami pelajari, bagian yang terpenting saat ini hingga batas penghabisan, kami akan mendidik sang buah hati dengan memberikan teladan untuk selalu melekat pada Sang Pemilik Jiwa. Oleh sebab hanya Sang Pemilik Jiwa yang dapat membentuk setiap gerak jiwa menjadi indah, mengubah setiap gerak hati menjadi murni, memproses setiap gerak akal budi menjadi bersih.

Kota Surabaya, 28 Maret 2019

RAS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun