Tak lama lagi, spanduk yang telah kami pasang sejak dua hari (13/6/2018) sebelum hari raya Idul Fitri, akan menyapa lebih dari tujuh ratus warga sekolah yang kembali dari libur panjangnya—sebelumnya hanya menyapa penduduk sekitar, tenaga pendidik dan kependidikan yang tak turut serta dalam libur panjang.Â
Tiga maskot Asian Games 2018—Bhin Bhin (burung cenderawasih dari Indonesia bagian timur yang mencerminkan strategi), Atung (rusa bawean dari Indonesia bagian tengah yang melambangkan kecepatan), dan Kaka (badak bercula satu dari Indonesia bagian barat yang mempresentasikan kekuatan)—yang terpampang dalam spanduk akan mengajak seluruh warga sekolah untuk berdoa bagi Indonesia sebagai tuan rumah yang sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi.Â
Logo Asian Games 2018—yang merupakan sketsa dari Stadion Utama Gelora Bung Karno tampak dari atas, serta matahari pada bagian—terpajang dalam spanduk akan mengajak seluruh warga sekolah untuk memiliki asa (harapan) bagi Indonesia yang hendak menunjukan kehebatannya, serta memancarkan energi yang kuat dalam mengenalkan Indonesia pada dunia melalui penyelenggaraan Asian Games 2018.
Kami akan mengajak seluruh warga sekolah, terutama bagi seluruh peserta didik untuk larut dalam pagelaran Asian Games 2018, karena saat larut dalam setiap tayangan perlombaan dan pertandingan olahraga mampu membuat mereka terbius oleh nilai-nilai yang berguna sebagai bekal kehidupan, serta menginspirasi untuk berprestasi—sebagian kecil nilai-nilainya tersirat dalam lirik theme song Asian Games 2018.
Dengan mengingat sepenggal kalimat yang pernah disampaikan oleh Presiden Soekarno pada saat pembukaan Asian Games yang diselenggarakan lima puluh enam tahun yang lalu: "Asian Games Bukan Hanya Terbatas Pertandingan Olahraga, Tetapi Juga Mengusung Harga Diri Bangsa." Maka, inilah bentuk dukungan kami sebagai anak bangsa saat harga diri bangsa sedang dipertaruhkan sebagai tuan rumah Asian Games 2018.Â
Dari pinggiran Kota Surabaya, kami menaikan doa bagi Indonesia supaya Sang Merah Putih berkibar tampak mulia di angkasa. Dari pinggiran Kota Surabaya, kami sepenuh asa meyakini bahwa Indonesia akan mengukir sejarah yang berharga dan bangkit kembali sebagai Macan Asia yang disegani oleh bangsa-bangsa.
Kota Surabaya, 6 Juli 2018
*Penulis merupakan Guru Pendidikan Jasmani di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, serta merupakan aktivis dalam pembinaan prestasi dan kepengurusan induk-induk organisasi olahraga disabilitas di Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H