Setelah berjabat tangan dengan semua yang hadir dalam ruangan, Gubernur Jawa Timur dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur pun memberikan arahan kepada kami terkait dengan aspirasi yang telah kami sampaikan. Dalam keterbatasan waktu beliau menjelang sidang paripurna, pertemuan dengan Gubernur harus segera diakhiri dan memutuskan untuk memberikan tambahan anggaran operasional sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) melalui Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, dan yang jauh lebih penting untuk dicatat pada akhir audiens tersebut adalah pernyataan beliau tentang hak-hak atlet penyandang disabilitas di Provinsi Jawa Timur ke depannya akan disetarakan dengan atlet non-disabilitas yang berada di bawah naungan KONI Provinsi Jawa Timur.
Sampai sejauh ini, bukan hanya kelegaaan yang menggelayuti hati kami, melainkan juga sukacita. Karena dari semua rupiah yang terkumpul, kami dapat memberikan uang saku tambahan bagi setiap atlet menjadi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dari yang tadinya hanya Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), dan bagi setiap official pun mendapatkan uang saku Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dari yang tadinya tidak ada sama sekali—uang hasil dari donasi yang terlanjur sudah kami himpun untuk pembelian tiket pesawat, turut kami bagikan pula untuk menutup kekurangan dana uang saku bagi official.
Sukacita yang kami rasakan sangat wajar, karena beban berat bagi kami saat tidak bisa memberikan uang saku hanya sekadar untuk pengganti uang makan bagi keluarga yang ditinggalkan di rumahnya masing-masing selama dua minggu (sebagian besar official dan atlet kami merupakan pekerja yang sudah berkeluarga dengan pekerjaan tidak tetap), meskipun angkanya masih sangat jauh berbeda dengan uang saku atlet dan official dari Kontingen Jawa Timur pada PON XIX yang menyentuh hingga angka Rp 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) s.d. Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
Saat ini kami telah berada di Kota Bandung, pertandingan dan perlombaan belum dimulai, pembukaan pun baru dimulai, namun kemenangan seolah telah kami rasakan dengan melihat sukacita atlet yang mungkin seumur hidup baru pertama kalinya naik pesawat, bermalam selama dua minggu di hotel berbintang, menikmati menu makan yang mewah sebanyak tiga kali setiap harinya, dan lebih dari itu semua adalah rasa bangga ketika mereka dapat berlaga dalam ajang akbar multi event olahraga level nasional dengan mengenakan logo Provinsi Jawa Timur di dada mereka, serta kata “Jawa Timur” yang berada di punggung mereka.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu: Hj. Farida Martarina, Dr. Freddy Poernomo, S.H., M.H., Edward Dewaruci, S.H., M.H., Dr. Tjuk Kasturi Sukiadi, S.E. (Ketua Umum BK3S Provinsi Jawa Timur), Ibu Yeyen (Humas BK3S) beserta rekan-rekan media, komunitas sosial yang berada di BK3S Provinsi Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur, Ketua DPRD Jawa Timur, Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Provinsi Jawa Timur, Kepala Bidang Olahraga Rekreasi Dispora Provinsi Jawa Timur. Tak lupa pula mengucapkan terima kasih untuk kolaborasi yang sangat indah yang terbangun dalam internal organisasi: Drs. Fathur Rahman Said, S.H. (a.k.a. Jimhur Saros), Imam Kuncoro, Rukhan, Nasrullah, Supardi, Amin Alwachijah, Ahmad Muzayin, dan rekan-rekan pengurus yang lain. Terlebih dari itu semua, saya pribadi mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada Sang Disabilitas:https://goo.gl/TvFcQv. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Jawa Timur, agar kami dapat meraih prestasi yang maksimal.
Kota Bandung, 16 Oktober 2016
Roy Soselisa
Manajer Kontingen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H