"kartu tahun baru" dari Facebook pribadi penulis
"Herannya mendadak, yang seperti ini kan harusnya sudah terlihat dari dulu". Masa muda idealnya sebagai bayangan kedewasaaan sejak dini, tentang hobby bakat dan kemampuan yang akan digelugutinya kelak, misalnya disebut sebagai cita-cita yang seringkali dialamatkan pada bakat-bakat muda. Yang demikian alurnya jelas bukan? Tentu. Karena sudah dipersiapkan atau memang sudah menyiapkan diri untuk itu. Apa yang diupayakan seiring dengan waktu yang berjalan, diketahui oleh sekelilingnya, minimal beberapa orang yang dipercayai. Atau memang hanya seorang diri saja yang memiliki hak mengetahuinya, tidak ada yang tahu. Mereka memang sudah menyiapkan diri sejak dini dan lama. Ada kemampuan yang terus diasah untuk menjadi lebih baik dan menajamkan keahliannya. Mengapa kita tidak bisa? (Andai belum). Terlambat memang lebih baik dari pada tidak bukan? Artinya sejak sekarang kita harus memulai alurnya menyiapkan diri, untuk suatu hal yang (masih) sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Lalu kemudian menyambung "Alur Impian" yang tersembunyi seperti yang saya dongengkan disini, sedikit berbau pesan iklan tetapi lebih kepada apresiasi, sekaligus usaha untuk suatu peruntungan. Bisa kita dapatkan arahnya? Alurnya tidak jelas dan cenderung acak, tetapi dari cara itulah suatu alur dapat terbangun dengan sendirinya. Istilahnya seperti yang saya sebutkan tadi, mendadak. Peristiwa mendadak itu dapat terjadi sebagai suatu pengalaman, sebagai penyulut suatu niat yang tidak diurungkan. Niat yang berjalan searah dengan pemikiran dan dapat direalisasikan. Dan niat itu akhirnya menemui tujuan meski jalan yang ditempuh sedikit melenceng dari rencana. Misalnya seperti kedua alur cerita yang sengaja dituangkan diatas media kertas dibawah ini. Suatu upaya yang dulu terdengar mustahil, bahkan tidak terpikirkan meski satu dua selentingan sudah mendahului.
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/55763efe0423bd3b088b456a.jpeg?t=o&v=770)