Mohon tunggu...
Rowin Tegar Halim
Rowin Tegar Halim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Mengenai Perlindungan HAM di Indonesia Secara Netral

25 Agustus 2023   14:20 Diperbarui: 25 Agustus 2023   14:24 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlindungan hak asasi manusia di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak era reformasi pada tahun 1998. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dan isu yang perlu diatasi guna memastikan hak-hak individu terjaga dengan baik di negara ini.

Sejak reformasi, Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting dalam memperkuat perlindungan hak asasi manusia. Penetapan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan utama hak asasi manusia telah memberikan dasar hukum yang kuat untuk memastikan penghormatan terhadap hak-hak dasar setiap warga negara. Pendirian Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) sebagai lembaga independen juga merupakan langkah progresif dalam mengawasi dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia.

Namun, beberapa tantangan masih ada. Salah satu isu utama adalah perlindungan hak asasi manusia di daerah-daerah terpencil dan konflik. Kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti kekerasan oleh aparat keamanan dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas masih terjadi. Diperlukan langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil dan setiap pelanggaran diinvestigasi secara transparan.

Selain itu, kebebasan berekspresi dan pers masih menjadi isu sensitif. Walaupun Indonesia memiliki media yang beragam dan hidup, masih ada pembatasan terhadap kebebasan berekspresi di beberapa kasus. Perlindungan terhadap jurnalis dan aktivis yang mengkritik pemerintah atau isu-isu sensitif masih perlu ditingkatkan.

Penting juga untuk mencatat bahwa perlindungan hak asasi manusia harus melibatkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan dan kesadaran akan hak-hak asasi manusia perlu ditingkatkan agar setiap individu dapat mengenal, memahami, dan mempertahankan hak-hak mereka dengan baik. Masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat memiliki peran penting dalam memastikan perlindungan hak asasi manusia menjadi prioritas utama.

Dalam kesimpulan, meskipun telah ada perkembangan positif dalam perlindungan hak asasi manusia di Indonesia, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Upaya terus-menerus diperlukan untuk memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia dapat menikmati hak-hak asasi mereka tanpa diskriminasi atau penyalahgunaan kekuasaan. Dengan kolaborasi dari pemerintah, lembaga independen, dan masyarakat secara keseluruhan, masa depan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia dapat menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.


Menuju masa depan, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan yang masih ada dalam perlindungan hak asasi manusia. Pertama-tama, perlu ada peningkatan dalam penegakan hukum dan ketidakberpihakan dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini dapat dicapai dengan memastikan aparat keamanan yang bertindak di luar batas hukum diadili secara adil dan tindakan disiplin diterapkan.

Selanjutnya, penguatan peran lembaga independen seperti Komnas HAM sangat penting. Lembaga ini perlu diberikan keleluasaan dan sumber daya yang cukup untuk melakukan investigasi secara mandiri dan memberikan rekomendasi yang berharga kepada pemerintah. Dengan demikian, pelanggaran hak asasi manusia dapat ditekan dan tanggapan terhadap isu-isu sensitif dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Penting juga untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melindungi hak asasi manusia. Pendidikan tentang hak-hak asasi manusia harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah dan program publik lainnya. Masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah perlu terus mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab dan transparan dalam mengatasi isu-isu hak asasi manusia.

Dalam era digital, perlindungan terhadap privasi dan kebebasan berinternet juga semakin relevan. Regulasi yang jelas dan seimbang perlu diterapkan untuk melindungi hak-hak individu dalam lingkungan digital, sambil tetap mempertahankan akses terbuka ke informasi.

Terakhir, Indonesia dapat mengambil contoh dari negara-negara lain dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi. Pendekatan ini dapat membantu mengatasi isu-isu konflik dan memperkuat persatuan dalam keragaman.

Dalam penutup, perlindungan hak asasi manusia adalah komitmen yang harus terus diperjuangkan. Melalui tindakan konkret dan sinergi antara pemerintah, lembaga independen, masyarakat sipil, dan individu, Indonesia dapat mencapai standar yang lebih tinggi dalam memastikan hak-hak dasar setiap warga negara terlindungi dengan baik. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi contoh positif dalam menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia di tingkat global.

Referensi : 

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=18835&menu=2

Keadaan Ham Di Indonesia – Character Building https://binus.ac.id/character-building/2022/03/keadaan-ham-di-indonesia/

https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/download/1847/571/4565

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun