Mohon tunggu...
Rovi A W
Rovi A W Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Heritage Factory: Museum Semen Indonesia, Pabrik Semen Indarung I

24 Februari 2016   16:08 Diperbarui: 24 Februari 2016   16:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber arimulia.blogspot.co.id"][/caption]Pemerintah Belanda membuat pabrik semen pertama di Indonesia dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) pada tanggal 18 Maret 1910. Gebroeders Veth Handelmaatschappij (Perusahaan Dagang Veth Bersaudara) adalah pemodal pertama dan utama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Perusahaan Dagang VethBersaudara berdiri di Belanda sekitar tahun 1836.

Pada awalnya perusahaan ini bergerak di bidang hasil bumi Hindia Belang dan memperluas ke bidang pertambangan. Selain mengelola NV NIPCM, perusahaan dagang Veth juga mengelola tambang emas Salido dan Kinandam-Sumatra Mijnbouw. Perusahaan dagang Veth Bersaudara pernah menjadi agen untuk kepentingan Amerika Serikat (AS) di Padang.

Jan Veth, selain menjadi anggota direksi NV NIPCM dan menjadi anggota Kamar Dagang Sumatra (Kamera can Koophandel can Sumatra), tahun 1987 juga menjadi konsuler agen untuk AS di Padang. Sehingga ada kemungkinan produk NP NIPCM pernah di ekspor ke AS. Pada tanggal 5 Juli 1958 NV NIPCM dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia.

Pabrik Indarung I dinonaktifkan sejak Oktober 1999 dengan pertimbangan Efisiensi dan polusi. Pabrik Indarung I menggunakan proses basah, cara ini sudah tidak efektif lagi sejak teknologi semen beralih ke proses kering. Perbandingan dari segi efisiensi produksi sangat jauh, proses basah menghasilkan 250.000-300.000 ton per tahun, sedangkan proses kering bisa mencapai 2,3 juta ton per tahun.

Dalam lokarkaya desain internasional bertema “The Great Padang Cement Factory Revitalization” 27 juni – 7 juli 2009 yang dilaksanakan di ruang pelatihan indaruung I. Dihardiri 128 arsitek yang tergabung dalam MAAN (Modern Asia Architecture Network) dihasilkan ide membuat museum semen pertama di Asia. Museum yang menelan dana sebesar 10 miliar rupiah ini digunakan sebagai tempat pembelajaran proses pembuatan semen untuk pelajar dan mahasiswa.

Museum Semen Indonesia Indarung berada di desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, 15 km dari kota Padang dan berada pada ketinggian 200 mpdl. Disana kita bisa melihat sisa-sisa dari 5 kilang. Kilang pertama berproduksi sejak 1913, kilang berikutnya dibangun sejak 1917. Selain itu dikawasan museum juga ditanam 100 pohon khas Indonesia. Ide ini muncul atas semakin berkurangnya pohon akibat jaringan jalan dan perumahan diseluruh dunia. Yang menarik, di museum ini terungkap bahwa pada awal produksi Indarung I sempat menggunakan tenaga kerbau untuk generator.

#wegreenindustry

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber arimulia.blogspot.co.id"]

[/caption]

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber arimulia.blogspot.co.id"]

[/caption]

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber :skyscrapercity.com"]

[/caption]

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber :skyscrapercity.com"]

[/caption]

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber :skyscrapercity.com"]

[/caption]

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber :skyscrapercity.com"]

[/caption]

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber :skyscrapercity.com"]

[/caption]

[caption caption="Pabrik Indarung I sumber :skyscrapercity.com"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun