Mohon tunggu...
Desfira Rousthesa
Desfira Rousthesa Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeologi

Seorang lulusan S1 Arkeologi UI yang siap menyebarkan fakta-fakta menarik terkait peninggalan nenek moyang di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sound of Borobudur Menjadi Bukti Musik adalah Hal Penting bagi Masyarakat Jawa Kuna

15 Mei 2021   09:45 Diperbarui: 15 Mei 2021   09:54 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan banyaknya penggambaran alat musik dalam relief narasi Candi Borobudur, Borobudur dapat dikatakan sebagai pusat musik dunia. Banyak gambaran alat musik yang hingga saat ini justru dikenalnya bukan di pulau Jawa, melainkan di tempat lain. Seperti tongkat gesek yang hingga kini masih dikenal di Cina, Papua Nugini, dan Karibia (Kunst, 1968) dan cangka yang kini mungkin dikenal dengan nama tifa dan masih digunakan di Papua dan Irian. Menurut Jaap Kunst pun masih banyak lagi penggambaran alat musik di relief candi Borobudur yang terinspirasi dari alat-alat musik yang tersebar di seluruh penjuru bumi.

Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Besarnya candi dan banyaknya ornamen tentu menyimpan banyak sekali informasi. Salah satu informasi tersebut adalah tentang peranan musik di masa Jawa Kuna masa itu. Dari penggambaran alat musik di relief, kita dapat mengetahui fungsi musik di masa itu. Bahkan diketahui bahwa alat musik itu tidak hanya yang berada di Indonesia saja, melainkan dari berbagai daerah lainnya. Hal ini membuktikan betapa Borobudur menyimpan banyak sekali kisah tentang seni musik masa lalu. Wonderful Indonesia, karena memiliki peran yang amat penting untuk mengungkap sejarah besar musik di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun