hari itu, aku dan adikku duduk bersama
senar gitar yang dipetiknya, membuatku refleks bernyanyi
sebait nada telah selesai, kini menuju reffreinnya
lagu mengalir, seolah menyatu dalam emosi
hingga pada akhirnya, senar gitar tak dipetik lagi
sebuah pesan singkat mampir ke ponsel adikku
mengisyaratkan kami untuk segera bergegas
mengikuti sebuah instruksi dari sipemberi pesan
rasa cemasku menemui titik temunya. segala alasan tercipta dengan senditrinya.
tercipta dengan sempurna dibawah tekanan batin yang tidak disengaja
hingga pada akhirnya ditempat tujuan, umurku dipertanyakan
jantungku serasa berhenti berdetak dan aku merasakan sesuatu yang............. hmmm
aku menyebutkan nama panjangku dan umurku yang menginjak kepala dua
dan seolah menjadi dayung bersambut, dengan sontak mereka menjawab:
"Maaf umur adik melebihi batas ketentuan".
aku tercengang saat menelaah ucapan tersebut.
"Umur yang dibutuhkan berada pada rentang umur 14-18 tahun saja,
Hanya peran bocah cilik yang dibutuhkan sekarang" Ucap petugas.
Ku kira ini ajang pencarian bakat, sampai umurku dipertanyakan ucapku pada petugas.
kini aku dapat menghirup udara sebebas yang kumau sembari menenangkan hatiku....
Lantas aku berterima kasih kepada Tuhan melewatkan umurku tiga tahun Dari umur yang dicari.
Aku tertawa dengan puas seolah tanpa beban, ku ucapkan kepada petugas terima kasih hanya memilih bocah-bocah cilik, hingga aku terbebas dari batasan umur ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H