Mohon tunggu...
Rouli Grace
Rouli Grace Mohon Tunggu... Lainnya - pasaribu

selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Umurku Lewat Batas

21 Mei 2021   00:26 Diperbarui: 21 Mei 2021   00:33 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kaba12.co.id/

hari itu, aku dan adikku duduk bersama

senar gitar yang dipetiknya, membuatku refleks bernyanyi

sebait nada telah selesai, kini menuju reffreinnya

lagu mengalir, seolah menyatu dalam emosi

hingga pada akhirnya, senar gitar tak dipetik lagi

sebuah pesan singkat mampir ke ponsel adikku

mengisyaratkan kami untuk segera bergegas

mengikuti sebuah instruksi dari sipemberi pesan

rasa cemasku menemui titik temunya. segala alasan tercipta dengan senditrinya.

tercipta dengan sempurna dibawah tekanan batin yang tidak disengaja

hingga pada akhirnya ditempat tujuan, umurku dipertanyakan

jantungku serasa berhenti berdetak dan aku merasakan sesuatu yang............. hmmm

aku menyebutkan nama panjangku dan umurku yang menginjak kepala dua

dan seolah menjadi dayung bersambut, dengan sontak mereka menjawab:

"Maaf umur adik melebihi batas ketentuan".

aku tercengang saat menelaah ucapan tersebut.

"Umur yang dibutuhkan berada pada rentang umur 14-18 tahun saja,

Hanya peran bocah cilik yang dibutuhkan sekarang" Ucap petugas.

Ku kira ini ajang pencarian bakat, sampai umurku dipertanyakan ucapku pada petugas.

kini aku dapat menghirup udara sebebas yang kumau sembari menenangkan hatiku....

Lantas aku berterima kasih kepada Tuhan melewatkan umurku tiga tahun Dari umur yang dicari.

Aku tertawa dengan puas seolah tanpa beban, ku ucapkan kepada petugas terima kasih hanya memilih bocah-bocah cilik, hingga aku terbebas dari batasan umur ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun