Mohon tunggu...
Rouli Grace
Rouli Grace Mohon Tunggu... pasaribu

selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lunturnya Eksistensi peraturan

23 April 2021   20:59 Diperbarui: 23 April 2021   21:15 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tercipta sebuah larangan

Demi kepentingan  bersama...

Berharap semua dapat beradaptasi

Dengan sang aturan baru

Penerapannya menuai pro dan kontra dimasyarakat

Yang merasa terimbas dengan peraturan yang ada

Kepentingan bersama adalah tujuannya

Berharap semua segera pulih kembali

Sang pemberi aturan kehilangan eksistensinya

Dimana Peraturan dan aturan seolah hanya sebagai formalitas saja

Dan lagi lagi, mereka tidak perduli

Sang pemberi peraturan layaknya seperti ibu

Tak jera memberi nasihat dan ajakan

Agar dipatuhi sang anak

 Namun Lagi dan lagi...... semua terasa seperti angin lalu

Yang terhempas kesana kemari tanpa tujuan

Dan disaat hal yang tidak diinginkan terjadi

Maka semua tuduhan dilontarkan kepada sang  pemberi peraturan Seolah menjadi kambing hitam ditengah permasalahan 

Hei.....! dia tidak merasa bersalah,dengan semua ucapan yang dilontarkannya

Dia tidak memiliki hati, dan tidak berperasaan

Ketidak pedulian seolah menciptakan ruang baru

Bagi dia yang ingin memecah belah peraturan yang ada

Seandai engkau mengerti.....

Sang pemberi aturan juga memiliki rasa jenuh

Dikala ketidak pedulianmu

Mereka rela meninggalkan orang orang yang mereka 

Kasihi, hanya untuk memperhatikanmu....

Sampai kapan keras kepala dan kecuekanmu akan kau pertahankan?..... sampai kapan....

Kecerobohanmu melukai mereka yang tidak tau menau tentang apa yang terjadi

Mereka seolah menjadi kelinci percobaan 

Diketidak berdayaan mereka

Tidakkah terlintas dibenakmu

Melihat korban berjatuhan... kehilangan semangat hidup

Hanya karena ketidak perdulianmu

Dimana hati nuranimu?....

Wahai engkau si pembantah aturan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun