Mohon tunggu...
Roudlotul Janah
Roudlotul Janah Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

Mahasiswa UIN walisongo, jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendapatan dan Permintaan Bunga Melati Menurun Akibat Pandemi Covid-19 di Maribaya, Tegal

1 Agustus 2021   06:26 Diperbarui: 1 Agustus 2021   06:39 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produksi Bunga Melati Di Badan Usaha sekar Melati, Maribaya Tegal/Dokpri

Usaha Bunga Melati yang terdapat di Desa Maribaya Tegal telah menjadi sorotan karena beberapa tahun lalu resmi go internasional. Produk melati yang banyak dibutuhkan negara luar membuat usaha bunga melati Bapak Wiryono banyak mendapatkan pesanan.

Badan Usaha kecil yang dirintisnya itu bernama "Sekar Melati". Bunga melati sendiri banyak ditanam oleh petani di desa Maribaya, sehingga produk dipastikan unggul dan masih dalam keadaan bagus. Namun berbeda jauh dengan keadaan sebelum adanya Pandemi. 

Saat Pandemi, permintaan semakin berkurang, pemasaran hingga sampai keluar negeri pun tidak bisa sehingga pendapatan berkurang.

Seperti yang dikatakan oleh Mba Uut selaku admin di badan Usaha bernama sekar melati itu, bahwa terjadi penurunan yang signifikan terhadap pendapatan dan juga pesanan dari konsumen. Melihat hal itu dijelaskan Mba Uut kembali, pemilik usaha terpaksa memecat beberapa karyawan dan karyawan lainnya bekerja secara shif.

"Kalau Di masa pandemi ini memang penurunan terus mba, pemasaran paling ke daerah-daerah sini saja di Indonesia. Tidak bisa sampai ke luar negeri". Kata Mba Uut

"Kebijakan adanya kerja shif sebenarnya untuk membantu karyawan agar menghindari adanya pengurangan karyawan lagi. Jadi sebisa mungkin dari Pak Wiryono membaginya, meski dengan gaji sedikit." Kata Mba Uut

Pandemi sangat berpengaruh terhadap banyak sektor seperti yang dirasakan Bapak Wiryono, Usaha melati ini salah satu yang membantu perekonomian masyarakat desa Maribaya, terutama Ibu rumah tangga yang banyak bekerja disini.

"Memang banyak tetangga-tetangga saya yang saya ajak untuk kerja disini agar terbantu perekonomiannya." Kata Pak Wiryono

Mengingat di Masa Pandemi semua orang bekerja di rumah, mau tidak mau perekonomian harus tetap stabil dengan cara bekerja. Sehingga Badan Usaha "Sekar Melati" ini tetap beroperasi selama pandemi.

"Iya Mba tetep berproduksi, soalnya masih ada pesanan meski tidak sebanyak dulu. Pesanan kebanyakan buat nikahan dari luar kota semua." Kata Mba Uut

"Menurut saya lebih baik bekerja daripada diem dirumah Mba, ya sedikit-sedikit asal tetep mau berusaha insyaAllah bisa terpenuhi kebutuhan hidup." Lanjut Mba Uut.

Naela Novarizka Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun