Mohon tunggu...
Roudhotul Jannah
Roudhotul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan lupa membaca hari ini
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Melalui tulisan kamu bisa berbicara, berkata, bahkan mampu menyentuh seseorang yang tidak diketahui keberadaanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Moral Anak Usia Dini

14 Desember 2022   08:31 Diperbarui: 14 Desember 2022   08:39 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori perkembangan moral kohlbert

Masa Moral Pre konvesional

Pada masa pre konvensional ini, seseorang sangat tanggap terhadap peraturan budaya, seperti aturan baik atau buruk, salah atau benar, dan sebagainya. Individu akan menyangkut pautkan aturan tersebut sesuai dengan akibat yang akan dihadapi atas perbuatan yang dilakukan.

Masa Masa Konvensional

Pada masa perkembangan moral konvensional, melalukan perbuatan terpuji seperti memenuhi harapan keluarga, kelompok, masyarakat, maupun bangsanya. Perbuatan tersebut dilakukan tanpa harus menyangkut pautkan dengan konsekuensi yang muncul, tetapi dibutuhkan tindakan dan disiplin yang sesuai dengan harapan pribadi dan peraturan sosial yang berlaku.

Masa Masa Postkonvensional

Pada masa postkonvensional ini, terdapat usaha dalam diri individu untuk menentukan norma norma dan prinsip prinsip moral yang memiliki dasar yang diwujudkan tanpa harus mengaitkan dengan pengaruh kelompok maupun individu dan terlepas dari hubungan individu dengan kelompok.

Tidak ada Karakter Tradisional

Dalam teori kohlberg ia menolak konsep pendidikan norma atau karakter tradisional yang berdasarkan pada pemikiran bahwa ada seperangkat kebaikan seperti kejujuran, kesabaran, yang menjadi landasan perilaku moral. Konsep tersebut pada norma tidak membimbing seseorang untuk memahami kebaikan mana yang sungguh baik untuk diikuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun