Mohon tunggu...
Roudhotul Jannah
Roudhotul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan lupa membaca hari ini
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Melalui tulisan kamu bisa berbicara, berkata, bahkan mampu menyentuh seseorang yang tidak diketahui keberadaanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Otak dan Emosi

23 Mei 2022   00:00 Diperbarui: 23 Mei 2022   00:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo sobat kompasiana, yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang otak dan emosi, naah apakah teman-teman sudah tau bahwa ada bagian tertentu pada otak manusia yang berperan memutuskan emosi, yuk kita bahas!
Sebelumnya kita akan membahas apa itu emosi?...

Emosi yaitu perasaan intens yang dialami oleh seseoraang ketika menghadapi situasi tertentu atau reaksi yang ditujukan kepada seseorang atau suatu kejadian, emosi terlihat ketika merasa senang akan suatu hal, takut terhadap sesuatu, ataupun marah kepada seseorang. 

Menurut Psikolog Paul Ekman, manusia mempunyai 6 emosi dasar yakni senang, marah, sedih, takut, terkejut dan jijik.
Semua apa yang terlintas atau yang kita pikirkan dikendalikan oleh otak, yang kita rasakan, dan kegiatan yang kita lakukan, semua organ, saraf, hingga bagian tubuh kita dapat bergerak dikendalikan oleh otak, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Berfikir atau emosi dulu?

Ketika seseorang dihadapkan dengan suatu masalah yang ia merasa tidak sanggup untuk memcahkannya kerap kali meluapkannya dengan emosi (marah, sedih, dan takut) biasanya akan melampiaskannyaa kepada orang lain atau sesuatu disekitarnya, yang mana akan memperburuk suasana hati dan menimbulkan penyesalan. 

Untuk itu, alangkah baiknya kita harus selalu berfikir positif dalam keadaan apapun terutama ketika menghadapi sebuah problem, selain membuat lebih tenang, berfikir positif berpengaruh pada kesehatan dan juga dapat membuat ketentraman emosional seseorang.

Bagaimana hormon mempengaruhi emosi?

Perubahan hormon sering kali menyebabkan seseorang mengalami suasana hati yang tak menentu yang mana ini sering terjadi pada wanita, sehingga gampang tersinggung, sedih, marah, malas, bahkan depresi, jenis. 

Dari sekian banyaknya hormon yang ada di dalam tubuh, ada satu hormon yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia yaitu Hormon oksitosin, hormon oksitosin mempunyai dampak positif terhadap kehidupan manusia. 

Di antaranya yaitu rasa ketenangan, kestabilan psikologis, dan juga dapat meredakan stres dan kecemasan, ini semua berkaitan erat dengan emosi yang manusia rasakan sehari-hari.Hallo sobat kompasiana, yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang otak dan emosi, naah apakah teman-teman sudah tau bahwa ada bagian tertentu pada otak manusia yang berperan memutuskan emosi, yuk kita bahas!

Sebelumnya kita akan membahas apa itu emosi?...

Emosi yaitu perasaan intens yang dialami oleh seseoraang ketika menghadapi situasi tertentu atau reaksi yang ditujukan kepada seseorang atau suatu kejadian, emosi terlihat ketika merasa senang akan suatu hal, takut terhadap sesuatu, ataupun marah kepada seseorang. Menurut Psikolog Paul Ekman, manusia mempunyai 6 emosi dasar yakni senang, marah, sedih, takut, terkejut dan jijik. 

Semua apa yang terlintas atau yang kita pikirkan dikendalikan oleh otak, yang kita rasakan, dan kegiatan yang kita lakukan, semua organ, saraf, hingga bagian tubuh kita dapat bergerak dikendalikan oleh otak, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Berfikir atau emosi dulu?

Ketika seseorang dihadapkan dengan suatu masalah yang ia merasa tidak sanggup untuk memcahkannya kerap kali meluapkannya dengan emosi (marah, sedih, dan takut) biasanya akan melampiaskannyaa kepada orang lain atau sesuatu disekitarnya, yang mana akan memperburuk suasana hati dan menimbulkan penyesalan. Untuk itu, alangkah baiknya kita harus selalu berfikir positif dalam keadaan apapun terutama ketika menghadapi sebuah problem, selain membuat lebih tenang, berfikir positif berpengaruh pada kesehatan dan juga dapat membuat ketentraman emosional seseorang.

Bagaimana hormon mempengaruhi emosi?

Perubahan hormon sering kali menyebabkan seseorang mengalami suasana hati yang tak menentu yang mana ini sering terjadi pada wanita, sehingga gampang tersinggung, sedih, marah, malas, bahkan depresi, jenis. 

Dari sekian banyaknya hormon yang ada di dalam tubuh, ada satu hormon yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia yaitu Hormon oksitosin, hormon oksitosin mempunyai dampak positif terhadap kehidupan manusia. Diantaranya yaitu rasa ketenangan, kestabilan psikologis, dan juga dapat meredakan stres dan kecemasan, ini semua berkaitan erat dengan emosi yang manusia rasakan sehari-hari.

Semoga bermanfaat teman-teman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun