Mohon tunggu...
Rosi Narulita
Rosi Narulita Mohon Tunggu... Lainnya - Bebaskan Ekspresimu

Jadilah dirimu sendiri, tak usah pura-pura jadi orang lain. Dunia ini hanya sementara

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi Menulis Bergejolak Saat Pandemi

16 Desember 2020   07:49 Diperbarui: 16 Desember 2020   09:27 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Semarkutiga Community

Pandemi menyisakan banyak ruang dan waktu untuk kaum rebahan. Kita dituntut untuk menjadi pahlawan dengan cara berdiam di rumah. Melakukan aktivitas di luar rumah justru sangat berbahaya bagi kita sendiri dan keluarga juga membahayakan untuk orang lain.

Berinteraksi dengan orang lain harus sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, menjaga jarak adalah salah satu cara untuk mencegah tertularnya virus. Menjaga kesehatan dengan cara mengkonsumsi makanan sehat dan rajin cuci tangan adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus.

Dari pagi, siang, sore yang dilakukan kaum rebahan adalah pegang ponsel untuk melihat berita-berita terkini seputar politik, kesehatan dan lainnya. Terbersit dalam benak seorang kaum rebahan untuk membuka laptop dan kembali dengan hobi lamanya yaitu menulis.

Waktu dulu sudah sekitar lima belas tahun yang lalu sebenarnya sudah menyukai dunia literasi, terbukti masih tersimpan file cerita pendek yang dulu sempat saya kirimkan ke majalah-majalah dan surat kabar. Sekarang disaat pandemi seperti ini, dengan keadaan yang menuntut untuk diam di rumah, maka bangkitlah jiwa menulis saya yang sempat terhenti.

Mulai saya buka-buka akun penulis di instagram, ternyata banyak juga lomba-lomba cerpen maupun puisi yang diadakan secara gratis.

Uwuw jiwa miskin saya mulai bergejolak, kalau ada yang gratis ngapain juga harus ikutan yang berbayar.

Dan mulai mengorek info di instagram seputar lomba gratisan mana yang paling mudah untuk diikuti, tanpa persyaratan tertentu, tanpa biaya apapun dan tanpa memandang latar belakang.

Akhirnya pilihanku jatuh pada Palaray Media. Penerbit dan percetakan buku yang mengadakan lomba menulis cerita anak dan menerbitkannya dalam bentuk antologi. Jadilah saya ikutan untuk mendaftar menjadi peserta di Palaray media.

Menjadi anggota Palaray Media tidaklah sulit, sebelum memulai lomba, pihak Palaray memberi kisi-kisi lomba agar semua naskah lulus kontes. Kita bahkan diberi materi sebelum lomba berlangsung dan jangka waktu yang lumayan panjang untuk kita menulis naskah.

Setelah lomba, hanya ada sepuluh pemenang yang ditentukan pihak juri. Namun yang membuat saya senang dan sekaligus puas adalah, pihak Palaray membukukan hasil lomba tersebut.

Yuhuuu serasa melayang, karena baru kali ini saya punya buku dan tulisan kita bakal dibaca oleh jutaan orang nantinya. Lebih bangga lagi, yang diterbitkan adalah cerita anak, jadi secara tidak langsung kita ikut mensukseskan program budaya membaca untuk anak, biar anak-anak jaman sekarang tidak melulu bermain gawai hahaha.

Dari buku tersebut, kita juga bisa meraup untung dengan cara menjual buku tersebut. Meskipun kita tidak bisa maksimal untuk kerja di luar, tapi disisi lain kita bisa berkarya untuk sebuah kemajuan dunia literasi di negeri ini.

Kebetulan sekali setelah kita menjadi anggota Palaray Media, kita masih boleh mengikuti event-event yang dilakukan oleh pihak Palaray Media seperti nulis bareng dalam karya puisi untuk hari ibu. Dan sebelum nulis dilakukan kita juga dikasih kisi-kisi dulu dan dikasih mentoring seputar kepenulisan puisi. Pokoknya seru kegiatan menulis di saat pandemi seperti ini. Setelah semua penulis menyerahkan naskah, kita juga bisa meraup untung lagi dengan menjual buku hasil event. Bukan suatu kebetulan tapi di balik adanya wabah yang melanda hampir seluruh negeri kita tidak boleh menyerah dengan keadaan.

buku kumpulan puisi untuk ibu. dok pribadi
buku kumpulan puisi untuk ibu. dok pribadi

Yang menarik lagi pihak Palaray Media juga membuka peluang untuk bisa belajar gratis mengenai dunia kepenulisan dengan cara masuk melalui komunitas-komunitas sesuai pekerjaan, bakat dan kesenangan kita sehari-hari. Dan dari hasil kuliah online yang disediakan gratis, karya yang kita kumpulkan juga dibukukan dalam sebuah antologi. Sebuah kegiatan yang sangat menarik untuk kemajuan literasi di Indonesia sekaligus mengisi waktu di tengah pandemi dengan sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan tentunya.

buku ungkapan cinta dari puluhan penulis dari komunitas penyayang hewan.dok pribadi
buku ungkapan cinta dari puluhan penulis dari komunitas penyayang hewan.dok pribadi

Dari buku-buku tersebut kita bisa menjualnya dan bisa menambah koleksi buku karya kita sendiri.

Dok Semarkutiga Community
Dok Semarkutiga Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun