Mohon tunggu...
Rosyi Nur Rosyidah
Rosyi Nur Rosyidah Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Blogger, Youtuber

Saya suka membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kerja Nyata, Hasil Nyata, untuk Gumi Patuh Karya, Inilah Sosok HM. Syamsul Luthfi

26 Juli 2024   12:54 Diperbarui: 26 Juli 2024   12:56 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, ketimpangan sosial dan ekonomi dapat juga menjadi penghambat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ketika sebagian besar kekayaan terkonsentrasi pada segelintir orang, daya beli masyarakat umum menurun, yang pada akhirnya dapat menghambat konsumsi domestik dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Kesenjangan ekonomi itu sering kali menunjukkan ketidakadilan sosial. Kalau itu terjadi, maka dapat menghambat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sebabnya, sudah pasti karena sebagian besar sumber daya mungkin tidak tersedia atau dapat diakses oleh kelompok yang kurang beruntung. Ini sebabnya harus kita benahi," tandas Luthfi.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menegaskan, muara dari ikhtiar mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi tersebut adalah kesejahteraan masyarakat. Sebab, ketika ketimpangan terus dikikis, maka akan memiliki dampak positif yang signifikan pada kualitas hidup masyarakat. Dan ketika distribusi kekayaan lebih merata, masyarakat cenderung lebih sejahtera, yang tercermin dalam peningkatan kesehatan, pendidikan, dan keamanan.

"Kita telah melakukan banyak hal baik bersama-sama. Sekali lagi, izinkan saya menjadi jembatan yang menghubungkan harapan masyarakat dengan tindakan nyata. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat masyarakat Lombok Timur maju dan sejahtera bersama-sama," tutup Luthfi.

Sumber: Didu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun