Mohon tunggu...
Rosyi Lestari Wijayanti
Rosyi Lestari Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Kesetaraan dalam Keseharian

26 Februari 2024   12:23 Diperbarui: 26 Februari 2024   12:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gender sosial inklusif adalah sebuah konsep yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Sederhananya, konsep ini mengajak kita untuk memahami bahwa gender tidak hanya biner (laki-laki dan perempuan). Gender sosial inklusif adalah konsep yang mengajak kita untuk memahami bahwa gender tidak hanya laki-laki dan perempuan, tetapi juga beragam. Ini membantu menciptakan ruang aman bagi semua orang. 

Seringkali, kita terpaku pada pemahaman bahwa hanya ada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan. Namun, kenyataannya, banyak orang yang memiliki identitas gender yang berbeda. Contohnya, ada orang yang terlahir dengan jenis kelamin laki-laki, tetapi memiliki identitas gender perempuan (transgender perempuan), atau sebaliknya. Ada juga orang yang tidak merasa sepenuhnya laki-laki atau perempuan, dan memilih untuk mengidentifikasi diri sebagai non-biner.as dan beragam. Konsep ini juga mendorong terciptanya ruang aman dan kesempatan yang setara bagi semua orang, tanpa terkecuali. 

Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari :

1. Di sebuah sekolah, memberikan kesempatan kepada anak perempuan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang biasanya didominasi oleh anak laki-laki.

2. Di tempat kerja, menyediakan fasilitas toilet yang inklusif bagi seluruh karyawan, termasuk mereka yang transgender.

3. Di ruang publik, menyediakan jalur khusus untuk penyandang disabilitas untuk memastikan mereka dapat menikmati fasilitas dengan nyaman.

Mari bersama-sama kita berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif dan setara, di mana setiap individu dihargai tanpa terkecuali berdasarkan identitas gender mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun