Bubur sumsum di kunyah kunyah assalamualaikum semuanya
Hallo teman teman ku dan kerabat ku yang saudara se iman dan se muslim
Pasti kita pernah Berfikir bagaimana si cara mempelajari Islam secara sempurna itu?Mari kita simak dan pahami dari penjelasan ini ya teman teman ku hehe.
Dalam Al Qur'an Surat Al Baqoroh: 208 Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Kita sebagai manusia itu di anjurkan oleh Allah SWT untuk mempelajari Islam secara sempurna/Kaffah?Islam secara Kaffah itu adalah lahirnya batin dari diri kita sebagai manusia. Demikian pendapat Jumhur ulama Mufassirin. Lahir kita adalah jasmani. Batin kita adalah Ruh dan Rasa. Maka yang harus di pelajari dari Islam itu adalah Jasmani, Ruhani, dan Rasa. Jasmani melaksanakannya dengan Rukun Islam, Sedangkan Ruhani Kita melaksanakannya dengan Rukun Iman, Adapun kalo Rasa melaksanakannya dengan Rukun Ihsan. Dimana semuanya telah menyatu dalam diri kita dan kita sudah pelajari maka ibadah kita akan mencapai kesempurnaan dalam Islam(Kaffah).
Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah Saw Bersabda:
قُلْ: فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ
Artinya: Sesungguhnya dia adalah Jibril As. Datang kepadamu untuk mengajarimu tentang agamamu. (Shahih Muslim Dalam Kitab Al- iman, sunan Abu Daud dalam kitab As- Sunnah.)
Berdasarkan pada ucapan Rasul pada akhir hadits itu, disebut-lah "Tiga Ajaran Jibril" yang kemudian di singkat Menjadi "Taji" (Mahkotaku). Meskipun ada juga yang menggunakan istilah " Tiga Ajaran Tuhan" dan "Triologi ajaran Ilahi".
Sebagaimana ada 3 sasaran pada diri manusia yaitu: Jasmani,Ruhani,dan Rasa. Tiga sasaran ini bisa di sebut dengan TIPDAM ( Tiga Piranti Dasar Manusia). Jadi Taji ini merupakan ajaran dasar manusia untuk menuju Keridhaan Allah SWT. Jalannya pun Ada 3 Yaitu: Syariat, Thoriqoh , Hakikat. Dalam menempuh nya pun ada ilmu ilmunya yaitu: Ilmu fiqih, tauhid, tasawuf. Masing masing 3 ilmu ini memiliki aliran atau kelompoknya: dalam ilmu fiqih di sebut Madzhab. Di dalam Ilmu tauhid di sebut firqoh. Di dalam Ilmu tasawuf disebut thoriqoh atau tareqat. Tiga misi ini di sebut Tilawah Tazkiyah, dan taklim Silahkan rujuk pada (QS. Al-Baqarah ayat 151, dan QS. Al- Jumaah ayat 2, dan QS Al-imran ayat 164).
كَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْكُمْ رَسُوْلًا مِّنْكُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَۗ
Artinya: Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui. (QS Al - Baqarah ayat 151)
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ
Artinya: Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al- Jumaah ayat 2)
لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur’an) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al- Imran ayat 164)
Ayat ini mengandung beberapa kata kunci penting, yaitu tilawah, tazkiyah, dan ta'lim yang berkaitan dengan tugas utama Nabi Muhammad SAW dalam mendidik umat. Berikut penjelasan dari masing-masing istilah tersebut:
1. Tilawah (Membacakan Ayat-ayat Allah)
Tilawah dalam konteks ayat ini merujuk kepada tindakan Rasulullah SAW membacakan dan menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada umat manusia. Proses ini bukan hanya sekadar membaca secara lisan, tetapi juga menyampaikan makna, hikmah, serta petunjuk yang terkandung di dalamnya. Melalui tilawah, ayat-ayat Allah dapat diterima oleh hati manusia, menjadi peringatan, dan mendorong mereka untuk merenungkan kebenaran dan kebesaran Allah.
2. Tazkiyah (Menyucikan Jiwa)
Tazkiyah berarti menyucikan atau membersihkan jiwa dan moral manusia dari sifat-sifat buruk, seperti syirik, kebodohan, dan perilaku tercela, serta mengarahkan mereka kepada sifat-sifat mulia. Melalui pendidikan spiritual dan etika yang dibawa Rasulullah SAW, umat diajarkan untuk menjauhi kemungkaran dan mendekatkan diri kepada Allah dengan akhlak yang baik. Penyucian ini mencakup pemurnian hati dan perbuatan, sehingga seorang Muslim dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
3. Ta'lim (Mengajarkan Kitab dan Hikmah)
Ta'lim dalam ayat ini merujuk kepada pengajaran yang diberikan oleh Rasulullah SAW, yang mencakup:
Kitab: Mengajarkan isi Al-Qur'an, yang merupakan sumber hukum dan pedoman hidup bagi umat Islam.
Hikmah: Hikmah di sini diinterpretasikan sebagai sunnah Nabi SAW atau kebijaksanaan dalam memahami dan mengamalkan Al-Qur'an. Hikmah mencakup pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam dan kemampuan menerapkannya secara bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui ta'lim, umat memperoleh ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam. Proses ini mencakup aspek kognitif (ilmu), afektif (pemahaman), dan psikomotorik (amal perbuatan) dalam membentuk seorang Muslim yang sempurna.
Hubungan Ketiga Konsep
Ketiga elemen ini, yaitu tilawah, tazkiyah, dan ta'lim, merupakan tahapan yang saling berhubungan dan berkesinambungan dalam mendidik umat Islam. Prosesnya dimulai dari tilawah, yang mengarahkan umat untuk mendengarkan dan merenungkan firman Allah. Selanjutnya, melalui tazkiyah, umat disucikan dari kesalahan dan diisi dengan akhlak mulia. Akhirnya, ta'lim melengkapi proses ini dengan pengajaran yang mendalam tentang ajaran Al-Qur'an dan sunnah, sehingga umat dapat memahami dan mengamalkannya dengan benar.
Dengan demikian, ayat ini menunjukkan metode komprehensif yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam membimbing umat Islam menuju kehidupan yang penuh makna, sesuai dengan petunjuk Allah.
Nabi Muhammad juga di utus untuk mengajarkan 3 misi dalam Al Qur'an 3 misi ini di sebut: Tilawah, Tazkiyah dan, Taklim.
Misi Taklim, doktinnya Islam, di siplin ilmunya adalah fiqih, dan ruang lingkup nya ilmu Syariat, alirannya di sebut Madzhab sasarannya dirinya di sebut Jasad (Material)
Sedangkan Tilawah, Doktrinya iman, di siplin ilmunya Tauhid, ruang lingkupnya akidah, aliran nya di sebut Firqoh, sasarannya dirinya disebut Ruh (Pikiran)
Adapun Tazkiyah, Doktrinya Ihsan, di siplin ilmunya Tasawuf, Ruang Lingkup nya Akhlak, alirannya di sebut Toriqoh, Sasarannya dirinya di sebut Qolbu/Sirri (Rasa).
Kesimpulannya:
Semua tujuannya aliran aliran Islam itu hanya satu yaitu menggapai keridhoan Allah SWT. Maka jalan yang di tempuh menuju kepada nya dengan dzahir, dan batin. Syariat dan hakikat. Sebagaimana dalam sifat materialistik yang selalu ada kulit dan isi, Jasmani dan Ruhani. Semuanya berpasangan. Dengan demikian, Maka Tiga Wacana itu pun ikut melebur dalam dua istilah terakhir ini: Dzahir dan batin atau syariat dan hakikat. Manusia yang terdiri dari jasmani dan Ruhani mengharuskan manusia itu sendiri menempuh dua jalan ini dalam bertauhid kepada Tuhannya. Kondisi ini seakan akan menegaskan bahwa siapa saja yang tidak menempuh dua jalan ini Dzahir dan Batin berati ia menempatkan diri pada dua pilihan yang sama sama merugikan, Fasiq dan Zindiq. Fasik bagi mereka yang hanya menempuh jalan Dzahir atau syariat sebab kita tidak merenung pada ayat ayat tahqiq dalam Al Qur'an. Zindiq atau sesat bagi mereka yang hanya menempuh jalan batin atau hakikat sebab tidak mengakui ayat ayat Tasyri nya sehingga mereka akan disesatkan oleh iblis dalam jalan batin tersebut.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ ×3
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H