Mohon tunggu...
Politik

Mesir dalam Bilateral

1 Maret 2018   18:53 Diperbarui: 1 Maret 2018   19:09 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa yang merdeka dan berdaulat diciptakan untuk menjadi bangsa yang menyejahterakan rakyat dan bangsa lainya. Mereka tidak dapat hidup secara konstitusional sendiri tanpa bantuan dari negara lain di dunia. Bangsa tersebut sangat membutuhkan bantuan baik dalam segi sandang, pangan, papan, dan aspek kehidupan lainya untuk memenuhi kebutuhan. Maka dari itulah hubungan internasional lahir diantara negara di dunia, baik dalam bentuk bilateral, regional, maupun multilateral. 

Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Hubungan internasional ini meliputi segala aspek kehidupan untuk memenuhi kebutuhan bersama. Hal ini terjadi karena perbedaan sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, serta kepentingan negara. Sehingga, dapat diartikan bahwa hubungan internasional ini adalah suatu pertukaran sumber daya atau kebutuhan dalam ikatan hukum negara untuk mencapai keuntungan bersama. 

Indonesia sebagai negara berdaulat, berdiri kokoh di bumi khatulistiwa sebagai bangsa yang mandiri dalam ikatan "Non Blok". Gerakan tersebut merupakan gebrakan ketidakcondongan terhadap blok timur maupun barat yang cukup dingin dalam segala situasi di era pertengahan abad ke-19 lalu. Indonesia bersikap bebas dan aktif dalam membangun relasi kenegaraan terhadap semua bangsa dan negara di dunia ini, termasuk dalam negara anggota Blok Barat dan Timur. Hal ini sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD'45 Alinea keempat yang berbunyi "...dan ikut meaksanakan ketertiban dunia." 

Sebagai negara yang sangat bergantung terhadap sumber daya alam, kita sangat membutuhkan kerja sama dengan negara lain, terutama dengan negara-negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya semakin maju dan memiliki prospek positif kedepanya. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, Indonesia menjalin hubungan kerja sama hampir semua negara di dunia. Bahkan jumlahnya hampir sama dengan relasi yang dibangun dengan negara-negara maju dunia lainya. Tujuanya bukan hanya untuk kepentingan negara, namun untuk kepentingan bersama. 

Salah satu negara yang erat menjalin kerjasama dengan Indonesia adalah negara Mesir, sebagai negara berkembang yang terdapat di dataran Afrika. Mesir merupakan negara berkembang yang mempunyai historis kebudayaan yang maju sejak dahulu. Negara ini selain terkenal dengan kemajuan di bidang sastra dan budaya, juga unggul sebagai negara penghasil kapas terbesar didunia. Selain itu hasil buah-buahan yang menjadi komoditas ekspor juga menjadi tumpuan negara ini. Tidak hanya itu, semenjak dibukanya Terusan Suez sebagai lalu lintas internasional membuat Mesir semakin berkembang. 

Indonesia sudah lama menjalin kerja sama dengan Mesir sejak merdeka 1945. Mesir adalah negara yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia di dunia. Hubungan ini sudah seperti saudara yang baik di keduanya. Dalam hal diplomasi di dunia, Mesir termasuk negara yang menggagas berdirinya "Gerakan Non Blok" bersama Indonesia. Mesir juga aktif mengirimkan pasukan perdamaian dunia bersama Indonesia untuk mengatasi ketegangan di wilayah Timur Tengah maupun Afrika. 

Melalui Menteri luar Negeri RI, Retno Marsudi dengan Menteri Kerjasama Internasional Mesir, Sahar Nasr di Kairo pada Minggu, 5 Februari 2017 lalu, disepakati beberapa hal. Kedua menteri tersebut juga sepakat untuk bekerja sama guna mendukung langkah Indonesia meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain di Afrika. Dalam pertemuan tersebut Menlu RI secara khusus meminta agar akses pasar bagi produk Indonesia di Mesir dibuka lebih luas. Menlu RI menekankan bahwa tarif impor berbagai produk Indonesia masih cukup tinggi.  Selain itu Menteri Nasr juga menyampaikan berbagai kesamaan kepentingan di bidang ekonomi antara Mesir dan Indonesia, terutama terhadap usaha kecil dan menengah (UKM). 

Selain itu, dalam bidang perdagangan, nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Mesir dari tahun 2006-2010 mengalami peningkatan yang baik. Total ekspor Non-migas Mesir ke Indonesia pada periode Januari-Maret 2015 tercatat sebesar US$ 15,51 juta, atau turun sebesar 35,56% jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2014, dengan nilai sebesar US$ 24,07 juta.Terakhir pada periode 2016 lalu mencapai 1,23 miliar dolar Amerika Serikat. Angka ini terus meningkat setiap tahunya. Ekspor utama Indonesia ke Mesir antara lain: minyak kelapa sawit, produk ban, benang, kopi, dan suku cadang otomotif. 

Di bidang sastra dan budaya, Indonesia sering mengirimkan putra-putri terbaiknya melalui program beasiswa maupun pertukaran pelajar setiap tahunya. Universitas Al-Azhar di Kairo sebagai salah satu contoh Universitas disana yang menjadi kiblat peradaban muslim dunia. Sehinga pelajar Indonesia bisa dengan mudah mengakses pendidikan disana. Dalam bidang sastra, Bahasa Indonesia banyak dipelajari di Mesir maupun sebaliknya. Kedua Bahasa ini bahkan dijadikan mata kuliah di beberapa universitas yang ada. Tidak hanya itu, dalam bidang kesenian Indonesia dan Mesir sering bertukar kebudayaan yang ada untuk memperkaya dan melestarikan kebudayaan yang ada. 

Sehingga dapat diartikan bahwa kerja sama antar negara sangat dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan setiap negara demi kemajuan bangsanya. Indonesia sebagai negara di khatulistiwa yang kaya akan sumber daya alam dan tenaga manusia, sangat membutuhkan peran negara lain dalam mengelola dan memaksimalkan potensi yang ada untuk menjadi negara yang maju. Semua pasti membutuhkan proses melalui hubungan, perjanjian, dan kerja sama. Indonesia disini sebagai sebuah negara sangat memerlukan hubungan dan kerjasama untuk tercapainya tujuan negara yang ada. 

Referensi: 1 dan 2. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun