Jum'at tanggal 31 Mei 2019 Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang melaksanakan Penanaman Bibit Pucuk Merah dan kerja bakti yang bertempat disalah satu dusun yang ada di desa Kromengan.Â
Kegiatan ini berpusat di sepanjang jalan dusun Ringinanom. Kegiatan penanaman ini merupakan program bersama antara Desa Kromengan dengan Mahasiswa KKN UM. Kegiatan penanaman ini dilaksanakan untuk dapat menciptakan lingkungan yang indah, asri dan sehat terutama pada akses masuk menuju desa Kromengan.
Tanaman pucuk merah termasuk tanaman hias yang memiliki keunikan serta keindahan yang terdapat pada ujung daun mudanya yang berwarna merah dan oranye sehingga memberikan kesan keindahan.Â
Tanaman pucuk merah mempunyai kemampuan untuk menyerap karbon dioksida lebih besar dari tumbuhan lain sehingga dapat meminimalisir polusi yang ada.Â
Tanaman pucuk merah merupakan salah satu tanaman yang banyak digemari oleh masyarakat untuk ditanam karena cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia. Selain memberikan kesan indah, tanaman ini juga mempunyai berbagai macam manfaat yang dapat digunakan.
Kegiatan ini diawali dengan kerja bakti bersama untuk membersihkan rumput dan tumbuhan yang sudah mulai tinggi disepanjang jalan. Setelah bersih dilanjutkan dengan penanaman bibit pucuk merah yang ditanam didalam sebuah pot yang berasal dari ban bekas yang sudah tidak terpakai. Satu pot terdiri dari 2 buah ban yang ditumpuk menjadi satu dan semua sisi ban dicat dengan warna biru dan putih.
Dengan adanya kegiatan penanaman bibit pucuk merah ini diharapkan dapat membuat kesan hijau dan asri kepada pengunjung desa Kromengan saat memasuki kawasan desa Kromengan, ungkap Syahreza Pratama selaku ketua pelaksana dalam kegiatan ini.Â
Bapak kepala desa juga berharap tanaman yang sudah ditanam bersama dengan Mahasiswa KKN UM Â dapat dijaga dan dirawat dengan baik oleh warga sekitar. Untuk mewujudkan semua ini diperlukan kesadaran dan pemahaman dari warga sekitar untuk melakukan perawatan seperti menyiram tanaman setiap hari, melakukan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan sekitar untuk dapat memperindah pintu masuk desa.
Red: Muthia Chaerani Herman
Jum'at, 31 Mei 2019