Mohon tunggu...
Rosyid Amrulloh
Rosyid Amrulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Pemerhati pertanian, lingkungan dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sukses Lewat Bapak ala Gibran

24 September 2024   07:42 Diperbarui: 24 September 2024   07:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukses lewat bapak, seperti dalam kasus Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), adalah contoh menarik mengenai bagaimana seorang anak dapat mengarungi dunia politik dan bisnis dengan bayang-bayang ayah yang sangat berpengaruh. Gibran menunjukkan dinamika kompleks antara warisan nama besar orang tua dan upaya untuk membangun jejak suksesnya sendiri. Studi kasus Gibran menawarkan dua sisi yang patut dipertimbangkan: keuntungan dan tantangan dari memiliki figur ayah yang sukses dan berpengaruh.

Keuntungan Sukses Lewat Bapak

Dalam kasus Gibran, posisi Jokowi sebagai presiden memberikan akses lebih besar terhadap jaringan, perhatian publik, dan sumber daya. Ini bisa menjadi katalis bagi Gibran dalam membangun karier politiknya, seperti ketika ia mencalonkan diri dan kemudian terpilih menjadi Wali Kota Solo. Nama besar Jokowi membuka pintu kesempatan yang mungkin tidak tersedia bagi orang lain tanpa dukungan figur ayah yang kuat.

Selain itu, warisan nilai-nilai kerja keras, kesederhanaan, dan kedekatan dengan rakyat yang telah ditanamkan oleh Jokowi juga menjadi fondasi penting bagi Gibran. Ia dapat memanfaatkan nilai-nilai ini dalam membangun citra dirinya sebagai pemimpin muda yang peduli dan merakyat, meskipun ia berada dalam sorotan nasional karena status keluarganya.

Tantangan yang Dihadapi

Namun, keuntungan ini juga disertai dengan tantangan yang signifikan. Sebagai putra seorang presiden, Gibran selalu dihadapkan pada ekspektasi dan kritik bahwa suksesnya mungkin bukan karena kemampuannya sendiri, tetapi karena pengaruh ayahnya. Ia sering kali harus berjuang melawan stigma "nepotisme" atau pandangan bahwa ia hanya menumpang popularitas bapaknya. Setiap langkah yang ia ambil, baik di dunia politik maupun bisnis, selalu dibayangi oleh pengaruh Jokowi, dan ini dapat membatasi ruang geraknya untuk tampil sebagai sosok yang mandiri.

Gibran juga perlu membuktikan dirinya di hadapan publik, bahwa ia mampu menjalankan peran sebagai pemimpin secara profesional dan tidak sekadar meneruskan dinasti politik. Tantangan ini semakin berat ketika publik menaruh harapan yang sangat tinggi, atau bahkan sinis, terhadap kiprah anak seorang presiden.

Upaya Membangun Identitas Sendiri

Meski demikian, Gibran telah menunjukkan upaya untuk menciptakan identitasnya sendiri. Sebelum terjun ke politik, ia lebih dikenal sebagai pengusaha muda yang mendirikan usaha kuliner dan menjadikannya sukses tanpa terlalu banyak memanfaatkan nama besar Jokowi. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki ambisi dan keterampilan di luar bayang-bayang ayahnya.

Dalam politik, Gibran juga berusaha menampilkan diri sebagai pemimpin yang independen dengan fokus pada inovasi dan perubahan di tingkat daerah. Ia mengambil posisi yang berbeda dan berusaha menunjukkan kinerja nyata dalam pemerintahan lokal, seperti program-program pembangunan di Solo yang mendapat perhatian positif.

Kasus Gibran Rakabuming Raka menunjukkan bahwa sukses lewat bapak, terutama ketika ayahnya adalah sosok yang sangat berpengaruh, bukanlah hal yang sederhana. Di satu sisi, nama besar ayah dapat membuka peluang besar, tetapi di sisi lain, beban ekspektasi dan tuduhan nepotisme selalu membayangi. Gibran, dalam perjalanan kariernya, berusaha menyeimbangkan keuntungan dan tantangan ini dengan membangun identitas profesionalnya sendiri, baik sebagai pengusaha maupun politisi. Sukses Gibran bukan hanya tentang siapa ayahnya, tetapi juga tentang bagaimana ia memanfaatkan kesempatan yang ada, sambil tetap berusaha membuktikan diri sebagai sosok yang mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun