Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,
- - .
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah)." Dan beliau bersabda, "Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun." (HR. Abu Daud)
Dari Ibnu 'Abbas Ra., beliau berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar." (HR. an-Nasai)
Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang sangat besar. Disebutkan dalam hadits,
Artinya: "Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh." (HR Bukhari dan Muslim).
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab
Apalagi saat in kita berada di tengah-tengah bulan Rajab, dimana bulan termasuk pada Asyhurul Hurum. Rasulullah menerangkan dalam sebuah hadits bahwa puasa yang paling utama dikerjakan setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan-bulan Haram. Oleh karenanya berpuasa di bulan Rajab memiliki banyak keutamaan. Â
Umat muslim yang mengerjakan puasa di hari-hari utama tersebut, akan mendapatkan pahala yang lebih besar.Â
Keutamaan berpuasa di bulan Rajab ini dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam magnum opusnya, Ihya 'Ulumiddin (Juz 3, h. 431) yang mengutip dua hadits berikut:
Artinya: "Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."
Artinya: "Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."
Bagi yang ingin mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, apabila mengacu kalender tanggal 13, 14, 15 bulan Rajab 1445 Hijriah itu bertepatan dengan tanggal 25, 26, dan 27 Januari 2024.