Mohon tunggu...
Rasyida Rifaati Husna
Rasyida Rifaati Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Teruntuk dan Karena CintaNYA

pelajar yang belum juga terpelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Memburu Tiga Anak Setan

8 September 2022   16:34 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:14 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/gY7quAne7dnHoP5VA

Syahdan ada seorang kaya raya yang terserang penyakit stroke, ia sudah mengeluarkan banyak biaya untuk berobat kemana-mana. Namun tidak ada hasil sama sekali, penyakitnya masih terus mengidap tubuhnya yang sudah tua renta. Akhirnya ia memutuskan untuk datang ke orang sholeh yang berada di daerahnya untuk meminta tolong kepadanya supaya ia bisa sembuh seperti dahulu kala.

"Ya syeikh, saya ini orang kaya, harta saya berlimpah, istri-istri saya cantik, namun apa gunanya saya hidup kalau tubuh saya diserang stroke begini." Keluh Saudagar kaya.

Orang sholeh tersebut lantas mewasiatinya dengan hadist Rasullullah, "Obati penyakit kalian dengan shodaqoh."

"Lalu, apa yang harus saya lakukan wahai Syeikh?"

"Silahkan kamu bangun masjid untuk umat!"

Kemudian dengan sungguh-sungguh saudagar kaya raya itu langsung membangun masjid sesuai dengan perintah Syeikh tadi. Pembangunan masjid tidak mengahabiskan dana sedikit, namun tetap saja penyakit stroke dari tubuhnya tidak kunjung hilang.

Si-kaya raya lalu mengunjungi orang sholeh lagi untuk protes kenapa ia tidak kunjung sembuh, padahal ia sudah melaksanakan arahan orang soleh tadi untuk membangun masjid. Lantas syeikhnya kembali memerintahkan saudagar kaya untuk membangun pesantren.

"Kamu sekarang coba bangun pesantren! karena pesantren akan bermanfaat untuk orang-orang penuntut ilmu. Sesuatu yang paling dicintai oleh Allah adalah yang yang paling manfaat."

Selesai bangun pesantren, sama saja penyakitnya belum juga hilang. Kemudian ia melapor kepada syeikh tadi.

"Sama saja syeikh, penyakit ini masih menggerogoti tubuh saya." Terang si-orang kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun