Mohon tunggu...
Rasyida Rifaati Husna
Rasyida Rifaati Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Teruntuk dan Karena CintaNYA

pelajar yang belum juga terpelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Memburu Tiga Anak Setan

8 September 2022   16:34 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:14 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Di masjid, coba kamu lihat diantara para jamaah shalat, mereka yang selepas salam tidak melakukan wirid, mereka itu yang disebut anak setan kata 'ulama."

Dia kemudian bergegas pergi ke masjid memburu anak setan untuk kemudian diberikan sedekah nadzarnya. Setibanya di masjid, imam selesai mengucapkan salam ada satu jamaah yang langsung berdiri hendak keluar masjid.

Kemudian ia menghampiri satu jamaah tersebut dan memberikan koper yang berisi penuh uang untuk melaksanakan nadzarnya.

"Kenapa kamu memberikan uang sebanyak ini?" Tanya jamaah itu dengan kaget dan penasaran.

"Saya ngasih kamu uang karena kamu yang menjadi penyebab saya sembuh dari stroke, saya punya nadzar kepada anak setan, ya kamu ini anaknya setan." Jawab orang kaya.

"Kata syeikh orang yang seusai salam dari shalatnya tidak melafalkan dzikir walaupun kalimat tasbih adalah sifatnya anak setan." Lanjutnya.

Mendengar kata saudagar kaya raya tadi, dengan marah uang itu kemudian dilemparkan ke mukanya, "Kurang ajar saya dibilang anak setan." Orang tersebut lalu kembali ke barisan jamaah untuk melantunkan dzikir.

Kemudian ia pergi kembali melapor ke Orang Sholeh, "Syeikh, syeikh! Anaknya setan taubat ia tidak mau menerima uang saya."

Akhirnya syeikhnya memberi tahu sifat anak setan kedua adalah anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya. "Coba kamu beri anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, mereka itu anak setan."

Kebetulan, daalam perjalanan ia menemui anak yang sedang memarahi ibunya. Lantas saudagar kaya itu memberikan satu koper penuh uangnya kepada anak durhaka itu. Sama dengan sebelumnya si-anak yang akan diberikan uang nadzar tersebut menolak dan memilih meminta maaf kepada ibunya dan berjanji tidak marah-marah kepada orang tuanya karena tidak mau disebut anak setan.

Ia kembali mengadu ke syeikhnya lagi, "Anaknya setan tobat lagi ya Syeikh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun