Mohon tunggu...
Rasyida Rifaati Husna
Rasyida Rifaati Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Teruntuk dan Karena CintaNYA

pelajar yang belum juga terpelajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Cinta Kasih untuk Lansia di Pesantren Raden Rahmat

28 April 2022   16:32 Diperbarui: 28 April 2022   17:30 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang - Suasana di aula Pondok Pesantren Lansia Raden Rahmat Kab. Semarang berlangsung penuh keakraban diselingi gelak tawa bahagia. Mereka adalah relawan Komunitas Jalan Pelan (Jaga Lansia Peduli Lansia) Semarang dan sekitar 30 lansia yang mendiami pesantren tersebut. Sore itu pukul 15.00 WIB, matahari sudah tidak begitu terik, sembari menunggu berbuka puasa, salah satu co-founder Jalan Pelan dan Ferrensia OC, konselor psikologi memberi materi tentang psychological wellbeing lansia dengan dibalut hiburan untuk para lansia.

Selain memberikan materi dan konseling kelompok dalam kegiatan sowan simbah, relawan juga membagikan paket bingkisan yang terkumpul dari para donatur dan berbincang canda tawa dengan simbah-simbah. Kunjungan ini sebagai wujud berbagi cinta kasih kepada simbah-simbah yang berada di pesantren tersebut. Dengan meluangkan waktu dan meninggalkan aktivitas sehari-hari, para relawan berkumpul dari selepas dzuhur sampai dengan berbuka puasa untuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan kebahagian kepada para lansia.

Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat merupakan pondok pesantren khusus lansia. Berbeda dari panti wredha biasanya, selain juga bergerak di bidang kemanusiaan, pedidikan, sosial, Pesantren Lansia memberikan kajian keagamaan kepada para simbah-simbah untuk mempertahankan hidayah Iman dan Islam, memperbaiki dan mengembangkan kualitas, ruhani dalam pribadi khususnya lansia menuju kehidupan yang khusnul khotimah.

Salah satu santri yang bernama Mbah Arfan. Ia merasa sangat terharu dengan kunjungan para relawan hingga meneteskan air mata karena teringat kepada anak-anaknya dan merindukan supaya hadir menjenguknya. Terlebih lagi dengan kondisi pandemi COVID-19, kunjungan ke Pesantren sangat dibatasi. Penghuni lansia lainnya, Mbah Yani juga merasakan kesepian karena tidak seperti dua tahun yang lalu banyak sekali relawan atau komunitas sosial berdatangan silih berganti untuk mengadakan kegiatan di pesantren, seperti bakti sosial, kegiatan-kegiatan lansia atau bahkan hanya main untuk menghibur simbah-simbah di pesantren. Kegiatan sowan simbah ini juga diadakan secara terbatas hanya dikuti oleh pengurus inti Komunitas Jalan Pelan dikarenakan harus mengacu pada kebijakan PPKM.

Di penghujung acara, para relawan berfoto bersama dan bersalaman untuk berpamitan kepada simbah-simbah. Setiap berpamitan mereka mengharapkan agar para relawan dapat berkunjung kembali menjenguk mereka dan menjaga tali sillaturrohim karena ini merupakan kunjungan kedua kalinya Komunitas Jalan Pelan di Pesantren Lansia Raden Rahmat. Inilah yang harus kita tanamkan dalam kehidupan kita sebagai umat manusia yang berdampingan. Kita saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Sejalan dengan firman dalam kitab-Nya al-Qur’an: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya . (QS al-Maidah: 2).[] 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun