Mohon tunggu...
Rosyidah Khairul Bariyyah
Rosyidah Khairul Bariyyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Bahasa Sastra Arab/Blogger/Pegiat Media Sosial

Menulis, Membaca, Public Speaking ( isu perempuan, keislaman, politik, film, novel,sastra)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Z dan Kemajuan Sastra Siber

23 Desember 2022   14:40 Diperbarui: 23 Desember 2022   14:58 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z dan Kemajuan Sastra Siber 

Rosyidah Khairul Bariyyah 

1195020133 

Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Generasi Z disebut juga sebagai generasi mobile, generasi yang sangat berkaitan erat dengan teknologi karena generasi ini tumbuh bersama teknologi, sehingga mereka merasa teknologi adalah bagian dari dirinya.

Sedang sepanjang sejarahnya sastra selalu erat hubungannya dengan media komunikasi dan informasi, terdapat banyak tantangan baru yang dihadapi, baik dalam masalah penyampaian atau penyajiannya, pun dalam masalah kreatifitas para pelakunya. "Berbagai macam faktor menentukan adanya ciri, fungsi, peran bunyi, gambar, dan aksara yang mengalami pergeseran dari satu wahana ke wahana lain. Kemajuan teknologi yang menunjang kita untuk mengalihwahanakan sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis. Kemajuan alat tulis adalah hasil teknologi yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasi dan berekspresi" (Damono,2012:17).

Adanya blog dan fasilitas aplikasi web yang dapat memublikasi karya sastra di era digital ini memang membawa banyak kemungkinan baru bagi kemajuan kesusastraan di Indonesia sekaligus membuka banyak peluang bagi penulis pemula khususnya bagi penulis dari generasi Z.

Maka, di era digital ini, generasi Z dan sastra siber sangatlah berkaitan erat, dengan wadah teknologi yang semakin canggih, generasi Z dan sastra siber semakin dapat di kolaborasikan.

Sastra siber selain menjadi peluang besar bagi penulis pemula juga dapat menjadi solusi bagi perbaikan minat baca generasi Z yang rendah ditambah dengan kemajuan teknologi dimana dapat dipastikan sebagian besar generasi Z sudah memiliki gawai atau handphone, dengan munculnya berbagai aplikasi web sastra siber seperti wattpad, cabaca, PlukMe, dan webtoon.

Selain itu karakter generasi Z yang menyukai hal instan juga sejalan dengan sastra siber yang disajikan secara instan, kita dapat memublikasi karya sastra hanya dengan hitungan menit begitupun ketika ingin membaca karya sastra kita hanya perlu membuka aplikasi atau mengetik karya yang diinginkan di Internet.

Karakter generasi Z sebagai generasi yang menyukai kebebasan berekspresi pun cocok dengan sistem yang ditawarkan sastra siber yang kebebasan dalam memublikasi karya sastra seluas-luasnya ataupun kebebasan mengakses karya sastra sesuai dengan keinginan.

Maka generasi Z dan Sastra siber tidak dapat dipisahkan karena keduanya tumbuhan berkembang pada era yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun