Mohon tunggu...
rosyidah SriWahyuni
rosyidah SriWahyuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Rendah diri kepada sesama itu tidak diperlukan. Tapi rendah hati terhadap sesama itu adalah suatu keharusan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon Delima dari Ibu Tercinta

29 September 2020   08:33 Diperbarui: 29 September 2020   08:41 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan mengguyur menyapa pagi

Tarian angin perlahan menerpa diri

Gemercik air semakin deras menghantam bumi

Membuat rindu ini kembali singgah di  hati

Yach...rindu karena teringat padamu, ibu

Wajah yang senantiasa menyuguhkan senyum padaku

Ibu..masih kuingat saat aku mau berangkat kuliah dulu

Teh hangat dan kue engkau  siapkan untukku

Ibu, pohon delima yang ibu tanam dulu

Tak jenuh menghiasi pekarangan rumahku

Tumbuh, berbunga, dan berbuah tak mengenal waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun