Mohon tunggu...
Rosyad Subagja
Rosyad Subagja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HI

Mahasiswa HI UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebijakan Denuklirisasi Demi Mencapai Perdamaian Dunia

18 April 2022   14:04 Diperbarui: 18 April 2022   14:13 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korea Utara sendiri beranggapan bisa saja Korea Utara tidak memerlukan nuklir demi terwujudnya denuklirisasi, asalkan aktor-aktor dalam hal ini negara-negara di dunia menghapus kebijakan-kebijakan yang merugikan negaranya dan menganggap musuh.

Jadi dari penjelasan di atas, apakah kebijakan denuklirisasi ini bisa terealisasikan dan efektif atau ada yang menolak dan mungkin hanya dianggap sebagai bentuk  yang dilakukan Amerika Serikat? Dalam kebijakan denuklirisasi ini, menurut saya memang sangat dibutuhkan demi mencapai perdamaian dunia yang jauh dari perang senjata apalagi berurusan dengan senjata kimia seperti nuklir. 

Seperti yang sudah dijelaskan, penggunaan nuklir untuk senjata perang dapat merusak ekosistem lingkungan sekitar bahkan dapat menghanguskan makhluk hidup termasuk umat manusia, yang berarti memang penggunaan senjata nuklir ini sangat berbahaya bagi dunia. Untuk itu, gagasan kebijakan untuk penghapusan pengoperasian senjata nuklir adalah cara untuk mencapai perdamaian dunia tersebut.

Akan tetapi, kebijakan denuklirisasi ini tidak semulus yang diharapkan, karena pastinya masih banyak pertentangan dari beberapa negara di dunia terkhusus negara-negara dari blok Timur yang lebih banyak memiliki bahkan memproduksi senjata nuklir seperti Rusia, China, Iran maupun Korea Utara. 

Bagi negara-negara yang kontra dengan denuklirisasi ini karena nuklir adalah suatu kebutuhan bagi mereka untuk menjaga keamanan atau menunjukkan power negaranya kepada negara-negara lain terkhusus kepada negara yang mereka anggap sebagai musuh. 

Denuklirisasi ini sebenarnya bertujuan untuk mencapai perdamaian dunia agar negara-negara lain termasuk negara-negara yang tidak memiliki atau memproduksi senjata nuklir tidak merasa terancam dan hal ini dapat mencapai apa yang dinamakan dengan balance of power yang dimana negara-negara di dunia ini sama atau seimbang dalam kekuatan militernya.

Namun apa yang dilakukan oleh Amerika Serikat bersama sekutunya termasuk Dewan Keamanan PBB melakukan proses untuk mencapai denuklirisasi tersebut seperti memaksakan atau malah lebih merujuk mengancam kedaulatan negara yang memiliki atau kontra dengan pengadaan senjata nuklir 

karena Amerika Serikat seperti terlalu memprovokatori kepada negara anggota untuk terus mengecam bahkan memberikan tekanan sanksi terhadap negara-negara yang memiliki atau kontra dengan senjata nuklir tersebut.

Jadi seharusnya cara yang memungkinkan untuk mencapai denuklirisasi yang dimana penghapusan pengoperasian senjata nuklir adalah dengan perundingan yang sangat intensif di forum PBB. Forum perundingan atau konferensi yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama tanpa adanya konfrontasi atau provokator dari pihak manapun. 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya juga, dengan tidak menganggap negara-negara penghasil senjata nuklir seperti Iran, Rusia, China dan juga Korea Utara sebagai ancaman atau musuh internasional oleh beberapa pihak. Dengan begitu, forum akan mencapai kesepakatan bersama dan kebijakan denuklirisasi yang diharapkan menghapus pengoperasian senjata nuklir akan tercapai.

Sumber           :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun