demonstrasi mahasiswa yang terjadi diawali karena krisis moneter serta disebabkan oleh tragedi Trisakti dimana empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas pada demonstrasi tanggal 12 Mei 1998.; diskriminasi etnis orang Tionghoa banyak toko dihancurkan dan banyak warga Tionghoa yang meninggalkan Indonesia, sebab dan alasan kerusuhan terjadi belum ada kejelasan sampai sekarang.; provokasi dan penjarahan. Akhir kerusuhan ini yaitu dengan Soeharto turun tahta dan banyaknya korban tewas.
2.Kasus di Sambas-Kalimantan Barat tahun 1998-1999. Kasus ini terjadi antara suku Dayak dan Madura. Banyak orang Madura menjadi korban kekerasan dan pembunuhan.
3.Kasus di Sampit- Kalimantan Tengah tahun 2001. Kasus antara suku Dayak dan Madura. Banyak orang Madura menjadi korban kekerasan dan pembunuhan. Penyebab kasus ini yaitu pencurian ayam oleh warga suku Madura dan dianiaya oleh suku Melayu. Dampaknya terjadi saling balas membalas dan mengakibatkan kerusuhan, pengrusakan, dan perkelahian. Akhirnya pemerintah memutuskan untuk memindahkan warga Madura dari Kambas ke Kotamadya Pontianak Kalimantan Tengah.
4.Penjarahan kepada etnis Tionghoa 1998. Kasus terjadi pada bulan Mei tahun 1998, toko orang Tionghoa dijarah dan dirusak karena orang Tionghoa mendominasi perekenomian sedang saat itu terjadi krisis moneter.
5.Diskriminasi kepada etnis Tionghoa masa Orde Baru. Pemerintah mengeluarkan aturan terhadap etnis Tionghoa, misalnya pelarangan terhadap budaya Tionghoa dan larangan perayaan Tahun Baru serta upacara ritual kebudayaan Tionghoa.
6.Diskriminasi kepada etnis Tionghoa bidang pekerjaan dan jabatan. Etnis Tionghoa kerap tidak diterima dalam hal pekerjaan atau jabatan karena etnis yang dimilikinya.
 Diskriminasi etnis bisa memberikan efek yang luar biasa pada kondisi kesehatan mental korbannya dan membawa dampak dalam masyarakat. Beberapa pengaruh diskriminasi terhadap masyarakat:
1.Menimbulkan luka psikologis pada korban diskriminasi, misal rasa malu, rendah diri, dan kurang percaya diri.
2.Memicu terjadinya masalah di masyarakat.
3.Merusak kekompakan masyarakat.
4.Menyebabkan terjadinya pembatasan-pembatasan, misal pembahasan penggunaan tempat ibadah bagi masyarakat.