Caleg Harus Lebih Dekat Dengan Rakyat
Oleh: Rosya Megawati
Â
Perhelatan kontestasi politik 2019 sudah di depan mata. Tinggal beberapa minggu lagi bangsa Indonesia akan menyelenggarakan hayatan demokrasi berupa pemilihan umum (pemilu) 2019 yang untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan demokrasi bangsa Indonesia diadakan pemilu legislatif (pileg) bersamaan dengan pemilu presiden (pilpres) dalam satu waktu.Â
Pemilihan calon anggota legislatif tak kalah menariknya dengan pemilihan presiden dan wakil presiden RI kali ini. Mengapa demikain? Menurut hemat penulis, pemilihan calon anggota legislatif, baik tingkat kabupaten/kota, propinsi, DPD, maupun pusat merupakan momentum yang sangat penting untuk memilih wakil-wakil rakyat yang setia membela kepentingan rakyat, serta komitmen menyuarakan suara rakyat di ruang rapat senayan.Â
Mereka nantinya merupakan kaki tangan dari masyarakat Indonesia yang akan berjuang mewujudkan kepentingan masyarakat yang arif, adil, dan benar. Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat yang nantinya memilih harus selayaknya lebih mengenal profile partai politik beserta calegnya agar kedepannya nanti tidak salah pilih.Â
Tidak hanya dari segi pemilih saja yang harus aktif untuk mencari tahu rekam jejak calon wakilnya, tetapi juga para calon legislatif yang sedang berkompetisi juga harus aktif untuk memperkenalkan dan mempresentasikan visi dan misi melalui program kerja untuk lima tahun kedepan.
Para caleg harus lebih dekat dengan rakyat sebagai wujud dari strategi kampanye, serta survai akan keinginan dan kondisi masyarakat yang nanti wilayahnya akan menjadi ladang kerjanya. Para caleg tidak cukup berkampanye hanya memasang foto dan lambang partai maupun nama dan nomor urut coblosannya saja.Â
Akan tetapi, harus bertatap muka dengan warga sekitar agar masyarakat dapat menilai tentang kualitas diri calon wakilnya, sehingga dapat memilih dengan sadar berdasarkan pertimbangan akal yang sehat. Bukan karena label kedarahan, suku, agama, pertemanan, maupun money politik.Â
Namun, masyarakat harus cerdas sebagai pemilih agar tidak menjadi keledai dungu yang rela diperintah orang lain tanpa tahu siapa yang memerintahnya.
Para caleg harus mulai belajar untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawabnya yang paling esensi sebagai abdi rakyat untuk lebih mengutamakan kepentingan dan suara masyarakat yang ada di daerah dapilnya.Â