Mohon tunggu...
Enok Roswati
Enok Roswati Mohon Tunggu... Guru - PNS, Penulis, Pebisnis

Hal terindah adalah dapat memberikan kebermanfaatan untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyesal Menjadi Orang Baik

7 Februari 2022   09:50 Diperbarui: 7 Februari 2022   09:52 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi (Dokpri)

Guruku selalu mengajarkan

Jadilah orang yang baik

Yang selalu ikhlas memberi

Tanpa berharap menerima

Orangtuaku menasehati

Jadilah orang yang jujur

Karena kejujuran mutiara hati

Yang tak kan pernah mengkhianati

Namun...

Baru kali ini,

Aku menyesal menjadi orang baik

Ketika kebaikan yang aku berikan

Dibalas dengan sebuah kata penipuan

Sadarkah penipu itu

Gunung kebohongannya

Semakin tinggi menjulang

Tenangkah hidupnya

Ketika bola dosa semakin besar

Bersiap untuk menggilasnya

Baru kali ini,

Aku menyesal menjadi orang baik

Ketika susu yang kuberikan

Racun yang kudapatkan

Ketika kebaikan yang kuberikan

Berbuah kebohongan

Bodoh,

Tak harusnya aku terlalu baik

Ketika uang membutakan hati manusia

Ketika logika menjadi benang kusut

Ketika ucapan menjadi ocehan omong kosong

Ketika janji diludahi

Ketika kebenaran diputar balikan

Ketika setan berwujud manusia

Menikmati kebaikan yang aku berikan

Sungguh... aku tak ikhlas

Aku menyesal menjadi orang baik

Ketika keluargaku harus mengencangkan

Ikat pinggang menahan lapar

Karena kebodohanku

Aku memberi makan perut yang rakus

Aku membangun mimpi

Dalam setiap peluh yang aku teteskan

Penipu tanpa kemanusiannya

Merubuhkan mimpi itu

Jika karma itu ada

Jika memang hukum alam itu berlaku

Bukankah Rabb-Mu menjanjikan

Setiap perbuatan akan menuai pembalasan

Entah di dunia atau di depan pengadilan akhirat

Keadilan itu masih hidup

Tunggulah waktunya

Karena tak seharusnya

Ada penyesalan menjadi orang yang baik

@E.R. Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun