Mohon tunggu...
Enok Roswati
Enok Roswati Mohon Tunggu... Guru - PNS, Penulis, Pebisnis

Hal terindah adalah dapat memberikan kebermanfaatan untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Ayah, Ijinkan Aku Menjadi Anakmu..."

26 Januari 2022   09:18 Diperbarui: 26 Januari 2022   09:30 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover: Ilustrasi Puisi

Ayah,

Ijinkan aku menjadi anakmu

Tak satupun keluhku padamu

Aku mencoba mengerti tentang situasi yang sulit kupahami

Bagiku... namamu selalu terpatri indah di hati ini

Nafasku hadir karenamu

Darahmu mengalir ditubuhku

Walau ragamu tak pernah menyentuh dalam setiap dimensi kehidupanku

Walau kasihmu sulit ku gapai dalam hidupku

Walau memilikimu adalah sebuah keniscayaan

Namun aku yakin hatimu akan selalu ada bersamaku

Ada namaku disetiap do'a yang engkau panjatkan

Ayah,

Ijinkan aku menjadi anakmu...

Bisakah aku memanggilmu

Bisakah aku meminta hakku sekali saja memelukmu

Bisakah aku mendengar suaramu

Bisakah aku duduk di sampingmu

Bisakah aku menatapmu sepuas yang kumau

Bisakah aku merasakan belaian kasihmu menyentuh kepalaku

Ijinkan aku mendengar sekali saja petuah tentang kehidupan ini

Ijinkan aku melayanimu sebagai bakti seorang anak

Ayah,

Ijinkan aku menjadi anakmu

Rinduku tak pernah berujung

Harapanku seperti ranting yang rapuh

Duniaku hadir tanpamu

Sosokmu hanyalah sebongkah mimpi

Ijinkan aku menjadi egois sekali saja

Aku ingin bersamamu

Walau hanya untuk satu tarikan nafas yang aku miliki

Ayah,

Ijinkan aku menjadi anakmu

Jika tidak untuk kehidupan ini

Maka, jadikanlah aku menjadi anakmu seutuhnya

Pada kehidupan yang akan datang

Namun, jika dunia ini tak pernah berpihak padaku

Ya Allah, aku mohon kumpulkanlah keluargaku di syurga-Mu

@Syukurilah ketika kita memiliki keluarga yang sempurna, berbaktilah selagi kita memiliki kesempatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun