Tampak dari jauh Th Wita sebagai KM kelas XI yang menempati ruang kelas yang sama dengan Tiara sedang memberikan pengarahan untuk mendekor kelas. Setelah selesai, kami semua segera bergerak. Hal pertama adalah mengosongkan kelas terlebih dahulu, sehingga seluruh kursi dan meja harus segera dikeluarkan. Lomba Kebersihan kelas itu ternyata disatukan sekalian lomba mendekor kelas dengan Tema HUT RI.
Tak lama seseorang menghampiri Tiara dan Mila menyampaikan pesan dari gurunya. "Ra, aku dipanggil Bu Anna ke ruang guru, bentar ya aku pergi dulu" pamit Mila ketika hendak mengangkat meja bersama Tiara. Setelah tengok kanan kiri, setiap orang punya pasangan buat angkat meja, sedangkan Tiara merasa bingung harus minta tolong dengan siapa, kali aja angkat sendiri emang dia Hercules apa. 'Duh, kenapa jadi serasa patung gini, dorong aja kali ya' batin Tiara merasa canggung. Tiara terlalu fokus mendorong meja yang berat, matanya menunduk ke bawah hingga terdengar suara.
"Aouw... " teriak seseorang di depan sana. Sontak membuat Tiara terkejut mendengar ada seseorang yang berteriak. Rupanya orang yang ditabrak Tiara sedang berdiri di pintu, hendak masuk keburu dipanggil temannya jadi berbalik, sehingga tidak tau ada meja yang akan keluar. 'Ups... itu kan gebetannya si Mila' bisik Tiara dalam hatinya. Mereka berdua nampak saling terkejut dan sejenak saling menatap, hingga Tiara yang memutuskan kontak mata terlebih dahulu.
"Maaf Kang aslinya gak sengaja, sekali lagi maaf ya..." ucap Tiara merasa tidak enak. "Ehm, gak apa-apa kok, salah aku juga barusan ngalangin jalan" ujar Kang Ferry yang tidak menyalahkan Tiara. 'Ikh... ternyata dia bisa ngomong juga. Suaranya merdu lagi dan sopan banget... Wah, bisa jadi cerita seru nih buat si Mila' pikir Tiara dalam lamunannya. Perlu diketahui ya gaes, gebetannya Mila ini irit banget kalau ngomong semacam tipe laki-laki yang cool gitu lho. Tapi, sekalinya tersenyum membuat para kaum Hawa meleleh dibuatnya.Â
"Ayo, diangkat aja biar cepet" saran Kang Fery yang bersiap mengangkat meja yang didorong Tiara. Menyadarkan Tiara dari lamunannya, membuatnya gelagapan. "Owh iya..." segera Tiara ikut mengangkat meja itu ke titik yang telah ditentukan. Hingga berujung setelahnya, Tiara mengangkat meja berikutnya bersama Kang Fery. Tanpa banyak bicara mereka melakukan kegiatan itu. 'Duh kenapa rasanya ini jantung berdebar gak biasanya ya, padahal tadi baik-baik aja. Masa tiba-tiba aku ada masalah dengan organ satu ini sih! Wadau bentar deh, kalau si Mila tau aku ngangkat meja bareng gebetannya bisa murka nih anak' pikir Tiara dalam benaknya.
Dan benar saja, tak lama kemudian Mila datang melihat adegan Tiara ngangkat meja bareng gebetannya. Matanya langsung mendelik tajam ke arah Tiara. Menyadari hal itu, tidak mau memperpanjang kesalahpahaman yang akan terjadi antara dirinya dan Mila. Tiara mencari ide agar menyudahi aksinya mengangkat meja bersama Kang Fery.
"Makasih ya Kang udah bantuin, teman saya udah dateng saya permisi sebentar" yang dingguki Kang Fery. Â Tari langsung masuk kelas menyusul Mila. "Eh, Mil aku bantuin ya angkat mejanya" tawar Tiara melihat Mila berusaha mengangkat mejanya sendiri. "Gak usah... biar aku angkat sendiri, udah awas sana" usir Mila pada Tiara, sebetulnya Mila yang melihat Kang Fery masuk kelas lagi, berharap dia bisa mengangkat mejanya bareng Kang Fery. Ups... tiba-tiba bukan Kang Fery, malah si Bonbon teman sekelasnya yang mengangkat meja bareng Mila. Tiara menahan ketawanya melihat raut wajah Mila dengan kekesalannya.
Tiara yang masih berdiri di samping meja yang diangkatnya tiba-tiba dikejutkan dengan suara lembut seseorang yang tadi sempat menggetarkan hatinya. "Ayo, satu lagi nih!" ajak Kang Fery mengangkat meja yang tinggal satu itu. Karena di depan pintu terjadi kemacetan para serdadu yang mengeluarkan meja dan kursi. Akhirnya, Tiara dan Mila berpapasan.
"Ra, itu Kang Fery aku ya..." klaim Mila berbisik dengan lirih, sambil terus menarik ujung kerudung Tiara. Membuat Tiara salah tingkah, canggung bercampur malu. Untung saja kang Fery tidak melihat kelakuan dua bocah gadis yang tengah diam-diam jatuh cinta padanya. Â
***
Setelah selesai acara mengkosongkan kursi dan meja, semua anak terasa kelelahan dibuatnya. Anak-anak yang tadi bertugas mengangkat meja dan kursi saatnya mereka beristirahat. Tugas berikutnya digantikan dengan anak-anak yang memiliki tugas mendekor kelasnya sebagus mungkin. Tiara menghampiri Mila yang sedang duduk di bangku taman depan kelasnya. Namun, diluar dugaan Mila malah membalikan posisi duduknya membelakangi Tiara.