"Dinding Cinta Anak SMA"
      Di tengah hiruk pikuknya suasana pasar, tampak seorang gadis berlari terengah-engah. Rupanya gadis itu adalah Anthie pelajar yang baru saja menapaki dunia SMA-nya, ya saat ini dia duduk dibangku kelas X. Kelas X di sekolah Anthie memiliki jadwal masuk jam dua belas siang. Karena kelasnya pagi hari dipakai untuk belajar kelas XI. Tak biasanya Anthie berjalan ke sekolah melewati pasar, kecuali kalau kesiangan aja sih, hanya lewat pasar satu-satunya jalan tercepat. Tapi kali ini sepertinya dia lebih rajin atau ada hal yang mendesak yang harus dikerjakan. Setibanya di sekolah Anthie cepat-cepat menuju kelasnya. Langsung menyimpan tas di bangkunya.
      "Eh, Thie kenapa lari-lari sih? Kayak yang dikejar hantu aja... padahal ini kan baru aja jam keluar anak kelas XI!" tanya Tilie teman sebangkunya. "Biasa, sekarang kan ada Pak Justo, mana jam pertama lagi... ukh" Anthie menghembuskan nafas kasarnya. Jangan berfikir kalau nama gurunya beneran Pak Justo ya gaes, itu hanyalah sebutan yang diberikan para muridnya aja, dasar anak SMA semoga si Bapak gurunya gak tau muridnya memiliki sebutan untuknya. "Lah terus??" tanya Tilie "Hehehe... temanku yang baik nyontek PR ya..." bujuk Anthie cengengesan.
      "Owh... mau nyontek PR, emang kemarin kamu ngapain aja?" balik tanya Tilie sambil mengeluarkan buku PRnya. "Kemarin aku sibuuuuk bangeeet... makasih ya" jawab Anthie sembari menyambar buku PR milik temannya. "Palingan sibuk nonton drakor sampe begadang" dumel Tilie yang sudah tau track record sahabatnya ini, dan berakhir dengan ceramah panjang Tilie seperti biasa.
      Setelah selesai menyalin PR Fisika milik Tilie, Anthie teringat sesuatu yang sangat penting untuk segera dilihatnya. Sambil menepuk keningnya 'waduh, aku lupain sesuatu!' batinnya. Padahal sebenarnya Anthie rela lari capek-capek hanya untuk segera melihat balasan tulisan yang ada di dinding dekat tempat duduknya.
      Awal mulanya ketika Anthie melihat tulisan di dinding itu, gara-gara tulisan "SALAM..." iseng deh, Anthie melanjutkan kalimat itu. Eh, lama kelamaan jadi obrolan yang semakin nyambung dan asyik sampai saat ini, berujung banyak coretan di dinding itu. Hingga Anthie menamai dinding itu adalah "Dinding Cinta Anak SMA" entahlah menurut gosip yang beredar dari kakak kelasnya di dinding itu berawal dari iseng, eh banyak yang jadian. Entah gimana ceritanya.
      Anthie cepat-cepat menghampiri dinding itu, yang sebelumnya harus ijin dulu ke pemiliknya yang kebetulan mulai hari ini aturan duduk harus diputar.
      "Anthie jawabannya ada di bawah meja. Eh, jangan nulis di dinding lagi ya soalnya si mamih udah ngomel. Daripada suruh ngecat ulang, sekarang kita pakai kertas aja ya..."Â
      Begitulah balasan dari obrolan terakhirnya. Hahaha, kena lho akhirnya wali kelas XI yang disebut si mamih itu ternyata sudah mengetahui dinding kelasnya sudah kotor, yang hanya dinding itu saja yang terlihat sudah penuh dengan tulisan. Akhirnya jika masih ditambah lagi dengan tulisan, maka konsekuensinya mengecat ulang. "Oke deh..." gumam Anthie.
'Anthie Chayank,