Orang Madura dalam Bersikap
Banyak yang bilang orang Madura kasar-kasar. Di antaranya hanya karena mereka mendengar kalau orang Madura bercakap-cakap, suaranya meninggi seperti sedang marah-marah. Anggapan itu sangat keliru. Coba saja mereka yang mengatakan itu, bermukim satu minggu saja di Madura, maka akan menyimpulkan bahwa orang Madura itu sangat beretika dan paling bisa menghormati orang lain, artinya ramah-ramah.
Namun orang Madura bisa sangat bengis ketika harga dirinya dijatuhkan. Kasus carok (sebuah tantangan untuk duel menggunakan clurit sampai mati atau menyerang agar membunuh target dari belakang, tanpa adanya pemberitahuan) di masyarakat Madura biasanya terjadi lantaran harga diri yang diinjak-injak.
Lantas sebagaimana di video viral tersebut, apakah ibu-ibu di Madura memangÂ
sedemikian sombong-sombong? Sebetulnya, pamer perhiasan yang diperlihatkan dalam video itu untuk menunjukkan tingginya status sosial mereka.
Ibu-ibu yang berkumpul dan ditangannya selalu memakai gelang emas, lalu suatu ketika kekayaannya hangus semisal, sehingga tidak memakai perhiasan mewah itu lagi, maka saat akan berkumpul tanpa gelang emas pasti mereka akan malu. Entahlah, tetapi kejadian seperti ini kaprah di desa saya, di Madura.
Namun tidak semuanya begitu!
Kesimpulan
Benarkah orang Madura banyak yang sukses? Dan benarkah seperti itu sikap orang Madura? Jawabannya rata-rata mereka yang sukses karena ada di antara pihak keluarganya yang bekerja di luar pulau Madura. Sedangkan bekerja di Madura tidak akan banyak mengubah nasib. Lalu kalau dikatakan dalam video tersebut merepresentasikan sikap ibu-ibu di Madura, maka ada benarnya juga tetapi tidak semuanya begitu!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H