Mohon tunggu...
Rosulia Wintari
Rosulia Wintari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fashion

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan PBL Dalam Membuat Moodboard Di Kelas X Busana SMKN 3 Blitar Pada Elemen DFD

14 Juni 2023   02:32 Diperbarui: 14 Juni 2023   02:42 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar.

Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Busana SMKN 3 Blitar.

Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah 30 siswa kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar.

Instrument Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan terdiri dari instrumen penerapan sintaks problem based learning dan tes hasil belajar pada ranah afektif berpikir kritis yang berupa lembar kerja praktik. Instrumen penerapan problem based learning ini digunakan untuk lembar observasi kecakapan masalah di lembar pelaksanaan model pembelajaran. Instrument hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam membuat moodboard pada elemen Dasar Fashion Design di kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar.

Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
 

sumber gambar dari rosulia wintari
sumber gambar dari rosulia wintari
sumber gambar dari rosulia wintari
sumber gambar dari rosulia wintari
Rekapan Hasil Belajar Siswa Kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar Mulai Dari Tugas 1, Tugas 2, Tugas 3 

Metode Pengambilan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: observasi dan hasil praktikum. Observasi dilakukan untuk mengamati kemampuan berpikir kritis pada siswa. Hasil pratikum yang diperoleh, didapat dari data selama observasi penelitian. Hasil parktikum digunakan sebagai alat untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkannya model pembelajaran problem based learning. Seluruh data yang telah terkumpul ditampung oleh peneliti dan selanjutnya akan dilakukan pengolahan data dengan bantuan program software yaitu aplikasi perkantoran. Analisis data yang dipakai adalah teknik analisis data deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif merupakan menganalisa data dengan cara menjelaskan dan menggambarkan hasil penelitian dengan kata -- kata atau kalimat, sementara deskriptif kuantitatif merupakan data yang diperoleh berupa angka -- angka untuk mengetahui presentase pengaruh atau tidaknya penerapan model pembelajaran problem based learning.Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu validitas isi. Validitas isi menekankan validitas suatu instrumen yang disusun berdasarkan wilayah pengukuran. Validitas isi adalah validasi yang dilakukan dengan menguji kelayakan atau relevansi isi ujian dengan kualifikasi siswa. Jenis validitas ini bersifat subjectif bagi evaluator (guru). Oleh karena itu, sejauh mana kontrak evaluasi guru dapat mendukung tujuan pengukuran dengan instrumen yang valid. Salah satu cara untuk memperoleh validitas ini adalah dengan melihat soal-soal yang diteskan. Jika keseluruhan soal tampak mengukur apa yang seharusnya tes itu digunakan, tidak diragukan lagi bahwa validitas isi sudah terpenuhi.

Analisis Data
Analisis data penerapan model pembelajaran problem based learning. Analisis data penerapan penerapan model pembelajaran problem based learning menggunakan analisis deskriptif, dianalisis dengan skala Likert kemudian dicari rata-ratanya. Seluruh data yang telah terkumpul ditampung oleh peneliti dan selanjutnya akan dilakukan pengolahan data dengan bantuan program software yaitu aplikasi perkantoran.
PenilaianNilai Skala
Sangat Baik (SB)4
Baik (B)3
Cukup Baik (CB)2
Kurang Baik (KB)1
Tabel 1. Skor Skala Likert
Data yang diperoleh akan diolah dalam bentuk skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor Akhir = (Jumlah nilai)/(Nilai 1+2+3)           &        Skor Moodboard = (Jumlah skor pertugas)/(Jumlah siswa)
Hasil yang diperoleh dikategorikan sesuai kriteria seperti berikut:
PresentaseKriteria
60%Sangat Kurang
60 -- 70 %Kurang
70 -- 80%Cukup
80 -- 90%Baik
90 -- 100%Sangat Baik

Tabel 2. Kategori Kriteria Nilai Siswa
Menurut Riduwan (2015; 38), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh informasi yang valid, maka perlu kelengkapan data, kualitas alat pengumpul data dan ketepatan alat analisisnya. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Beberapa jadwal pelajaran yang ditetapkan sekolah
Hasil tugas praktik siswa kelas X Busana 3 pada elemen Dasar Fashion Design.
Hasil lembar kerja praktik siswa dijadikan subjek penelitian mengenai pengaruh atau tidaknya penerapan model pembelajaran problem based learning.
Hasil dokumentasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung, kegiatan ini bertujuan untuk merekam kegiatan peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran.

HASIL & PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan merupakan PreEksperimental Design dengan menggunakan desain OneShot Case Study dimana peneliti hanya melakukan satu kali treatment yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh untuk kemudian diadakan post-test. Hasil penelitian ini dari post test, lembar kerja praktikum dan observasi.
Hasil penelitian pada kegiatan post test, dapat dilihat dalam diagram dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Post Test Siswa
 
Dilihat dari diagram diatas, rata-rata hasil post test yang telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning memperoleh skor 88, sehingga menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat menuntaskan KKM siswa pada elemen Dasar Fashion Design kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar yang memiliki KKM 80.
Tabel 2. Skor Rata-rata Hasil Belajar
 
Dilihat dari diagram diatas, rata-rata hasil belajar membuat moodboard setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada tugas 1 memperoleh skor 88, tugas 2 memperoleh skor 80 dan tugas 3 memperoleh skor 89, dan dari ketiga tugas memperoleh skor rata-rata 85,667. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat menuntaskan KKM siswa pada elemen Dasar Fashion Design kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar yang memiliki KKM 80.
Tabel 3. Presentase Hasil Belajar
 
Dilihat dari tabel diatas, presentase rata-rata hasil belajar keseluruhan siswa menunjukan presentase tertinggi pada presentase  90-100 diperoleh 26 nilai siswa, sedangkan rata-rata keseluruhan nilai terendah pada presentase <60% diperoleh 3 siswa, sedangkan KKM siswa pada elemen Dasar Fashion Design kelas X Busana 3 yaitu 80, sehingga rata-rata kriteria presentase nilai pada siswa kelas X Busana 3 memperoleh kriteria sangat baik.
Tabel 4. Hasil Observasi dan Lembar Kerja Praktik
 
Dilihat dari diagram diatas, nilai skala lembar kerja praktikum yang diperoleh dengan cara observasi siswa disaat melaksanakan praktikum yaitu kegiatan praktikum tertinggi nilai skala 4 pada kategori siswa mampu mencari literasi untuk diguanakan sebagai bahan perencanaan sebanyak 25 siswa, sedangkan nilai skala terendah yaitu 1 pada kategori cepat atau lambat dalam mengerjakan, menemukan inspirasi, dan   mampu mencari literasi untuk diguanakan sebagai bahan perencanaan bahan, Sehingga., dapat disimpukan bahwa mencari literasi untuk diguanakan sebagai bahan perencanaan bahan memperoleh kategori penilaian sangat baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun