Mohon tunggu...
Rosa Juwita
Rosa Juwita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Farmasi

Saya merupakan dosen farmasi yang melakukan tridharma yang meliputi, pengajaran atau pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Terima kasih atas support yang diberikan. Kunjungi juga instagram saya @rossjuwita @wistarfarm

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Masyarakat Jamu Gaul Melindungi Kesehatan Anak sejak Dini"

5 September 2022   09:50 Diperbarui: 5 September 2022   10:03 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahapan usia dini, anak akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik serta mental yang cukup banyak. 

Namun pada anak-anak usia dibawah lima tahun ini pula rentan terhadap serangan berbagai penyakit (Andriati, 2016). 

Perkembangan imunitas tubuh, perubahan pola makan yang dapat mengurangi asupan gizi akibat berbagai macam hal, salah satunya adalah tumbuh gigi dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anak. Salah satu upaya peningkatan kesehatan pada anak yaitu mengkonsumsi multivitamin dan aneka makanan bergizi tinggi serta konsumsi jamu. 

Namun pada kenyataanyaan masih merupakan pilihan terakhir karena dianggap kurang diterima oleh anak-anak dalam segi rasa. 

Jamu yang telah diketahui masyarakat memiliki banyak manfaat diharapkan dapat digunakan untuk memelihara kesehatan dan membantu mengurangi keluhan penderita, dan digunakan sebagai pelengkap pengobatan jika digunakan bersamaan dengan pengobatan konvensional. 

Penggunaan ramuan jamu secara rasional dan sesuai dengan petunjuk pemakaian diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya anak-anak dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan (Kemenkes, 2017). 

Hasil-hasil penelitian lebih ditekankan penggunaan jamu Jawa pada masyarakat umum, lansia dan wanita, namun sebenarnya jamu dapat digunakan juga untuk anak-anak. Jamu dapat dikonsumsi secara sederhana maupun dalam bentuk nutrasetika. 

Nutrasetika dapat berupa produk pangan/ suplemen pangan yang memiliki manfaat untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit, meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati suatu penyakit (Putra, I.N.K, 2020).

Penggunaan jamu yang dianggap tidak aman karena masyarakat meragukan dan mengeluhkan adanya beberapa efek samping dan tidak berbasis ilmiah semakin melemahkan kemanfaatan jamu. 

Pengolahan dan pemanfaatan jamu dalam bentuk nutrasetika belum diketahui oleh masyarakat, sehingga dirasa perlu untuk membuat sebuah kegiatan penyuluhan yang mengajarkan pada masyarakat (wali murid) untuk mengetahui pengolahan jamu dan nutrasetika yang dapat dikonsumsi secara aman oleh anak-anak.

Sebagai media/ sarana sosialisasi, leaflet dibagikan kepada masyarakat/wali murid.

Sosialisasi disampaikan pada saat bersamaan dengan kegiatan parenting KB PKK Doko. Penyampaian materi pertama oleh apt. Hariyani, M.Kes kemudian dilanjutkan oleh apt. Rosa Juwita H., M.Farm diawali dengan penyampaian manfaat jamu pada anak, cara pembuatan nutrasetika jamu dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab pada wali murid KB. 

Leaflet dan contoh jamu (wedang uwuh) dibagikan kepada peserta sosialisasi. Kegiatan ini mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat/ wali murid KB PKK di Desa Doko ditunjukkan dengan berjalannya sesi tanya jawab dengan aktif. Masyarakat cenderung menanyakan mengenai efek samping dan pengolahan jamu serta nutrasetika untuk anak. 

Bahkan beberapa wali murid menghubungi dosen setelah kegiatan untuk menanyakan mengenai penggunaan jamu lebih lanjut. Hasil pretest dan postest yang dibagikan kepada 35 peserta kegiatan menunjukkan hasil bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan keinginan peserta untuk mengolah dan mengkonsumsi jamu dan nutrasetika untuk anak-anak yaitu sebesar 23%. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun