Mohon tunggu...
Rossitasari
Rossitasari Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa UKSW

Mahasiswa dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Fakultas Pertanian dan Bisnis Prodi Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengalaman dan Ilmu dalam Studi Ekskursi UKSW 2019 yang Didapat dari Agato Organik

26 Mei 2019   20:56 Diperbarui: 26 Mei 2019   20:57 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 28April-2Mei, dilaksanakan studi ekskursi di Jakarta, Bandung dan Bogor yang mengunjungi beberapa tempat studi kami, salah satunya ditempat Yayasan Bina Sarana Bakti (Didirikan pada tanggal 07 mei 1984 oleh soerang birawan swiss yang bernama Pater Agatho Elsener). Agato fams ini dengan luas lahan 15ha dibagi menjadi dua tempat yaitu Yayasan Bina Sarana Bakti dan PT Agato Organis Agro yang dikelola oleh orang lain. 

Yayasan Bina Sarana Bakti merupakan yayasan yang mendorong kemandirian petani-petani kecil disekitar lingkungan yayasan Bina Sarana Bakti. Dengan mengembangkan pertanian organis khususnya pada budidaya sayuran, pada awalnya pertanian organis menjadi fokus yayasan Bina Sarana Bakti dan diharapkan menjadi pusat informasi pembangunan karena pada saat itu Pater Agatho berpendapat bahwa pembangunan yang berjalan di Indonesia terbalik arahnya. Namun, karena kata pembangunan itu dianggap terlalu luas dan kurang jelas maka dipilih pembangunan pertanian yaitu pertanian organis. Mulai tahun 1987 seluruh lahan YBSB dimanfaatkan untuk pertanian organis, yang berarti pertanian yang mengikuti hukum alam, dimana segala bentuk asupan kimia sintetis( pestisid dan pupuk) dihentikan total. Sejak saat itu YBSB dikenal sebagai salah satu pioner pengembangan pertanian organis di Indonesia. 

Tidak hanya dibidang pertanian saja yang dikelola yayasan dengan PT tersebut, mereka juga mengelola animal farming dimana mereka berternak bermacam hewan yang hasilnya memiliki banyak manfaat mulai dari daging, kotoran hewan tersebut. kemudian ditempat tersebut juga memiliki pepohonan besar dan bunga-bunga untuk bisa dijadikan tempat wisata adapun sungai yang aliran airnya dari pegunungan yang dijakan untuk PLTA dan juga pengairan untuk pertanian di Agato tersebut. 

Pater ini berkeinginan untuk menjadikan tempat seluas 15ha ini dalam satu tempat memiliki berbagai wisata seperti pertanian, animal Farming, pengairan. Akan tetapi tidak semudah itu untuk membangun wisata sebesar itu karena membutuhkan proses yang lama dan juga banyak kendala yang harus dihadapi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun