Mohon tunggu...
Rossie
Rossie Mohon Tunggu... -

Try hard to keep up ....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kamis Putih : Teladan Cinta dan Pelayanan

21 April 2011   18:30 Diperbarui: 4 April 2017   18:08 2864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bacaan Injil Kamis Putih , Yoh 13: 1-15 "....Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu: Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu" Setiap tahun pada perayaan misa Kamis Putih, kita umat Katolik diingatkan secara khusus tentang makna cinta dan pelayanan melalui bacaan Injil yang mengupas tentang perjamuan malam terakhir dan pembasuhan kaki para rasul oleh Yesus. Mulai dari lagu pembukaan biasanya suasananya sudah terasa, dimana lagu-lagu yang dipilih biasanya bertema cinta kasih. Dan sesudah homili pastor, gereja Katolik di seluruh dunia akan menyaksikan pastor mereka menirukan/meneladani apa yang telah dilakukan Yesus kepada murid-muridnya 2000 tahun yang lalu. Ini adalah simbol pelayanan, bahwa untuk menjadi yang terbesar haruslah mau menjadi yang terkecil. Sedangkan peran 12 rasul yang akan dibasuh kakinya digantikan oleh para ketua lingkungan ataupun yang sudah ditunjuk oleh panitia paskah. Foto-foto berikut di bawah ini adalah dokumentasi pribadi yang saya ambil ketika mengikuti misa Kamis Putih barusan. Karena kamera digital rusak, pakai kamera HP-pun jadi, walaupun hasilnya agak kabur. Petugas yang bertugas jadi 12 rasul, menuju altar berlutut dan mengambil posisi di kiri dan kanan altar. Sementara para misdinar mempersiapkan  air dan ember. Imam menanggalkan jubah Imamnya yang bagian luar dan mengalungkan stola pada bahunya yang akan digunakan untuk melap kaki-kaki yang akan dibasuh. Saya seringkali bertanya-tanya, bagaimana perasaan mereka yang sudah dipilih untuk dicuci kakinya oleh pastor mereka. Entahlah, tapi yang jelas saya pernah menyaksikan seorang bapak yang tak bisa berhenti menangis ketika Romo berlutut, mencuci kakinya dan melap kaki itu pelan-pelan dengan Stolanya. Dan pemandangan itu seperti sedikit menggambarkan suasana hati para rasul ketika Yesus membasuh kaki mereka. Yesus tidak hanya memberi perintah untuk saling mengasihi dan melayani, tapi Dia praktekkan sendiri suatu teladan yang wajib kita teruskan dalam kehidupan kita. Mengutip kotbah Romo, " Jika kamu selalu memberikan kasih dalam setiap tindakanmu, kamu tidak pernah jauh dari Tuhan, karena dalam setiap kasih, hadirlah Tuhan" ... Maka simaklah lagu yang indah ini ( PS no: 498 ):

Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan

Cinta Kristus menyatukan kita semua

Dalam Dia bersoraklah dan bersukalah

Bertakwalah, sayangilah Allah yang Hidup

Mari saling mengasihi sebulat hati

Pada akhir misa dilakukan pemindahan Sakramen Maha Kudus dari altar utama ke altar persinggahan ( sementara ), ini menunggu sampai Ibadat Jumat Agung diadakan. Sakramen Maha Kudus yang disimpan dalam cup ( sibori )tempat hosti diarak menuju altar persinggahan yang dipegang oleh Romo. Perarakan sendiri diatur sedemikian rupa, tergantung kondisi interior bagian dalam dari gereja dan letak dari altar persinggahan itu sendiri. Seperti contoh di gereja saya, perarakan dimulai dari altar turun sebelah kanan altar, dan nanti akan keliling karena letak altar sementaranya ada di sebelah kiri altar utama.

Seluruh petugas mulai dari lektor,mazmur, prodiakon / suster, 12 petugas rasul dan misdinar mendahului di depan perarakan dan diiringi oleh lagu perarakan, dimana setiap satu ayat lagu habis, semuanya menghadap Sakramen maha Kudus dan berlutut, sedangkan umat tetap dalam posisi menghadap ke depan dan berlutut menyembah Sakramen Maha Kudus. Setelah diletakkan di altar, Romo dibantu oleh misdinar akan membersihkan altar utama dan dibiarkan kosong dan polos. Kondisi ini untuk persiapan Jumat Agung, karena tidak ada misa pada saat Jumat Agung, hanya ada Ibadat sabda dengan komuni. Setelah itu rangkaian misa ditutup dengan perarakan penutup petugas dan Romo. Setelah misa , dilanjutkan dengan tuguran.

1303408588745241801
1303408588745241801

Suasana misa yang damai akan selalu saya temukan, tidak melihat tempat  dimana saya merayakannya. Sejauh saya dapat merenungkan dan sedapat mungkin meresapkan pesan dan teladan yang Yesus tinggalkan buat saya, maka saya yakin dan percaya Tuhan akan memampukan saya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Semoga saya dapat meneladani Yesus dalam hal mencintai dan melayani sesama dalam kasih. Selamat menjalani masa Pekan Suci. Sekarang sudah masuk Jumat, sebentar lagi kita akan merayakan Jumat Agung. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun