Mohon tunggu...
Rosse Hutapea
Rosse Hutapea Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi PR

PR Practitioner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya Ilmiah dalam Pagelaran Musik Persembahan "Conservatory of Music UPH"

30 Oktober 2017   15:00 Diperbarui: 30 Oktober 2017   15:18 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan konser 'Musical Feast' CoM UPH

Budaya ilmiah dalam musik sangat terasa dalam program-program event yang digelar Conservatory of Music (CoM) UPH. Di dalamnya ada unsur kajian, penciptaan dan penyajian seni. Di waktu yang sama CoM UPH juga membangun budaya supaya tetap relefan untuk masyarakat, misalnya melalui musik terapi, music performance dan proyek-proyek kepemimpinan seni. Bidang-bidang ini akan terus berkembang luar biasa dan COM UPH bisa mengambil peran aktif dalam kepemimpinan seni di Indonesia yang belum banyak mendapat perhatian. Hal ini diungkapkan Antonius S. Priyanto, S.Ag., B.C.M., M.Mus., Dekan Conservatory of Music UPH, saat memaparkan keunggulan CoM UPH yang membedakan dengan pendidikan musik lainnya.

CoM UPH membuka tujuh program studi seni yang relevan dengan perkembangan seni musik dan mempunya peluang yang besar untuk para lulusan CoM UPH. Ketujuh program studi tersebut antara lain :Classical Performance, Jazz and Pop Performance, Music Education, Music Therapy, Music Composition and Film Scoring, Performing Arts Production and Management, dan Sound Design and Music.

Dalam tahun akademik 2017/2018 CoM UPH telah menyusun serangkaian Event yang mengakomodasi setiap program studi yang ada. Rangkaian konser musik pertama berlangsung selama empat hari dari tanggal 19-22 Oktober 2017, terdiri dari master class, piano consert, dan kolaborasi music orchestra dan choir. CoM UPH mengundang musisi-musisi kelas dunia untuk memberikan wawasan dunia kepada mahasiswa musik dan juga publik. Melalui konser ini diharapkan lebih banyak orang yang mendapatkan pengetahuan musik yang berkualitas dan lebih banyak musikus menghasilkan karya terbaik.

Conservatory of Music UPH mengemban visi untuk menjadi model of excellence for holistic and transformational music education in Indonesia.Dibangun di atas pilar Pengetahuan Sejati, Iman Kepada Kristus dan Karakter Ilahi UPH Conservatory of Music berkomitmet mengembangkan pendidikan musik, penelitian di bidang musik dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa/i musik di UPH dididik dalam satu program yang dirancang untuk membentuk lulusan yang kompeten, profesional dan takut akan Tuhan. Pendekatan pembelajaran holistik memampukan mereka untuk dapat memahami hidup dan panggilan mereka sebagai Artist-Musician, Artist-Scholardan Leader in Musical Culturedalam satu kerangka wawasan dunia yang akurat dan koherent.

 "Itu kami rumuskan dalam tiga profile lulusan kami, yaitu pertama, menghasilkan seniman musik. Lulusan yang bukan sekedar terampil bermain musik tapi juga harus memiliki jiwa seniman. Contoh program Sound design bukan saja mencetak operator, namun mencetak seniman di bidang teknologi bunyi. Memang didalamya terdapat keahlian dan kecakapan, namun jiwa seninya harus ada. Maka mereka diajarkan konsep estetika, diajarkan pemikiran dan kaidah kaidah seni, tentu dalam konteks Sound Design. Profile lulusan kedua, yaitu seniman akademisi. Ini yg membedakan dari pendidikan musik informal atau sekolah musik lainnya. Seluruh program dari tahun ke-1 sampai ke-4 disusun untuk mencetak seniman akademisi atau Artist-Scholar yang memiliki wawasan dunia yang akurat, yang memiliki keterampilan mengkaji, menganalisa dan membuat penilaian seni yang bermutu. Dan profile lulusan ketiga, mencetak seorang leader di dunia seni. Ini penting dan berat. Akhirnya relevansi mereka belajar di sini diarahkan untuk mereka dapat berperan secara aktif dan redemptif dalam dunia seni. Dimana mereka bermain musik harus dapat menjadi leader yang mempengaruhi dan menginspirasi orang lain. Karena itu kami mendidik mereka bukan hanya untuk menjadi orang hebat untuk diri sendiri tetapi supaya bisa melihat calling mereka inside out. Bagaimana mereka bisa mendedikasikan ilmunya untuk orang lain, komunitas, dan masyarakat. Ketiga profil tadi dipahami dan dibentuk dalam satu kerangka wawasan dunia Kristen yang alkitabiah,"papar Antonius.

Event-event yang diselenggarakan CoM UPH tidak terlepas dari ketiga pilar tersebut . Menurut Antonius, setiap event yang digelar merupakan suatu bentuk penelitian, pengabdian kepada masyarakat (PKM) dan sekaligus proses pendidikan. Didalamnya ada unsur pengajar dan mahasiswa.

"Event ini juga sebagai Showcase mahasiswa, momen kami untuk meng-ases mahasiswa untuk siap menjadi real artis. Kami juga mau menunjukkan ke masyarakat model musisi yang baik. Jadi di CoM UPH, event merupakan outcome atau publikasi dari riset yang dilakukan dalam penelitian para dosen. Saya menenkankan agar semua aspek di CoM UPH harus kelihatan aoutcomenya. Jadi setiap peminatan harus di pertunjukkan," tegas Antonius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun