Mohon tunggu...
Rosse Hutapea
Rosse Hutapea Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi PR

PR Practitioner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SISTECH UPH Menarik Minat Siswa Belajar Ilmu Komputer Lewat Kompetisi PROLOG

20 September 2017   16:14 Diperbarui: 20 September 2017   16:25 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemenang Kompetisi PROLOG 2017 beserta tim juri dan dosen SISTECH-UPH

Pengenalan teknologi informasi diawali dengan basic ilmu komputer, seperti programming dan logika. penguasaan dasar ini sangat penting khususnya untuk siswa SMA yang akan melanjutkan studi ilmu komputer  di perguruan tinggi. Sementra saat ini masih banyak siswa SMA yang memilih belajar ilmu komputer tetapi sangat minim basic ilmu komputer. Kondisi ini berdampak pada proses belajar di tingkat perguruan tinggi. 

Menyikapi kondisi tersebut, School of Information Science and Technologi Universitas Pelita Harapan (SISTECH-UPH) menggelar Lomba Pemrograman dan Logika (PROLOG) 2017 untuk siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), yang berlangsung sejak 28 Agustus 2017 sampai  13 September 2017. Acara ini sedianya diadakan tahunan namun sempat terhenti pada tahun 2013 dan mulai diadakan kembali pada 2016.  

PROLOG bertujuan untuk mengasah kemampuan Programming dan Logic siswa di tingkat siswa SMA/SMK. Menurut Dion ketua PROLOG 2017, yang juga dosen SISTECH-UPH, lomba ini tidak hanya mengenai pemrograman, namun lebih ditekankan pada logika. Karena untuk membentuk sebuah pemrograman dibutuhkan dasar-dasar logika yang kuat. 

"Kemampuan dasar-dasar logika ini sangat penting untuk memperlengkapi para siswa yang akan melanjutkan studi dalam bidang ilmu komputer. Sayangnya saat ini lebih banyak siswa yang hanya sebagai pengguna komputer saja, padahal pengembangan ke arah teknologi baru sangat membutuhkan logika yang kuat. Bahkan dengan penguasaan programming dan logic, akan sangat membantu siswa dalam memanfaatkan teknologi untuk peluang-peluang bisnis seperti banyaknya aplikasi-aplikasi yang berkembang saat ini", jelas Dion.    

Kompetisi yang diadakan skala nasional ini diikuti 83 tim dari 65 sekolah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Semarang, Lampung, Tapanuli, Kupang, dan Makasar. Soal-soal yang dibahas dalam PROLOG berkaitan dengan algoritma dan matematika, yang dibagi dalam 3 babak. Kompetisi diawali dengan babak penyisihan pada 28 Agustus 2017, untuk mengerjakan soal pilihan berganda secara online dengan sistem MoodleUPH. Dalam babak ini UPH sekaligus mengenalkan siswa pada kemajuan teknologi learning managemen systemyang ada di UPH.

Pada babak semi final terpilih 30 tim. Pada tahap ini kompetisi dilakukan di kampus UPH, Karawaci, pada tanggal 13 September 2017. Tantangan yang diberikan pada babak ini dalam bentuk Logic Race secara interaktif. Peserta  harus mengerjakan di pos-pos yang sudah ditentukan. Setiap pos terdiri dari satu persoalan berupa permainan,  pemrograman, logika, atau kombinasinya. Persoalan harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dengan satu juri yang akan melakukan penilaian langsung di tempat. Tujuan babak ini untuk meningkatkan interaksi dan experience terkait lomba dengan persaingan yang ketat.

pada babak final terpilih 10 tim, untuk menyelesaikan paper test soal pemrograman dan logika. Kali ini soal pemrogram mendapat porsi lebih banyak.

Kompetisi ini diakhiri dengan persaingan yang cukup ketat dan seru. Terpilih 3 tim sebagai pemenang, diantaranya SMAK 1 Penabur Jakarta sebagai juara pertama, SMAK 5  Penabur Kelapa Gading juara kedua, dan Sekolah Dian Harapan Daan Mogot sebagai juara ketiga.

Sementara bagi seluruh peserta mendapat pembekalan workshop Arduino di Gedung F, studio komputer SISTECH-UPH. Workshop dibawakan oleh Kusno Prasetya, Ph.D.  ketua jurusan Information SISTECH-UPH. Pada workshop ini diajarkan dasar-dasar Arduino, cara pakai, potensi pemakaiannya untuk hal-hal apa dan bagaimana potensi ke depan. Arduino sendiri adalah sebuah microcontroller system yang bisa difungsikan pada berbagai bidang industri. Salah satu contoh pemakaiannya yaitu smart home di rumah-rumah dan juga bidang manufacture pada pemasangan sensor pada sebuah mesin.

Menurut Kusno potensi kecanggihan ini sangat besar dan akan terus berkembang dari Internet of Things (IoT) menjadi Internet of Everything (IoE).  Ia berharap workshop Arduino membantu para peserta mendapatkan gambaran bagaimana teknologi akan berkembang di masa depan.

Melalui rangkaian acara PROLOG, SISTECH-UPH berharap dapat menumbuhkan minat dan antusias siswa untuk lebih mempelajari basic ilmu komputer sebagai bekal studi lanjut ke perguruan tinggi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun