Mohon tunggu...
Rossa Alfiyatunnajah
Rossa Alfiyatunnajah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketahanan Nasional: Pilar Utama Kedaulatan Serta Kesejahteraan Bangsa

26 Desember 2024   13:28 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisidinamis suatu bangsa yang berisi ketangguhan dan keuletan dalam menghadapi segala macam tantangan dan ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Konsep ini sangat penting bagi sebuah negara, karena menjadi fondasi bagi kedaulatan dan kesejahteraan rakyatnya.  Kondisi dan situasi suatu negara selalu menghadapi berbagai perkembangan dan perubahan, sehingga Ketahanan Nasional harus dipertahankan dan dibangun agar dapat beradaptasi dengan keadaan. Ketahanan nasional sangatlah penting bagi setiap negara, begitupun dengan negara kita Indonesia. Ketahanan nasional memiliki arti yang sangat luas. Untuk mewujudkan ketahanan nasional di Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan adat istiadat, perlu dipahami secara menyeluruh dan terpadu.  Dalam situasi seperti ini, setiap elemen bangsa harus berkolaborasi untuk memperjuangkan ketahanan nasional sesuai dengan kemampuan dan kapasitas mereka. Dengan kata lain, kita semua bertanggung jawab atas ketahanan nasional, bukan hanya Kementerian Pertahanan atau Tentara Nasional Indonesia. Dunia politik telah mengubah bahaya ketahanan nasional. Di masa lalu, agresi militer dari luar merupakan ancaman bagi ketahanan nasional. Namun, sekarang, ancaman agresi militer sudah sangat berkurang karena sanksi yang kuat dari masyarakat internasional terhadap agresor. Namun, ketahanan nasional Indonesia masih diancam. Ancaman dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, setidaknya: Pertama, ancaman terhadap ketahanan nasional karena bahaya alam, seperti pemanasan global, banjir, tsunami, dan sebagainya. Mencintai alam sebagaimana kita mencintai diri sendiri adalah kunci untuk mengatasi hal-hal di atas. Karena dapat menyebabkan banjir dan pemanasan global, pembalakan liar harus dihentikan. Kedua, penyakit membahayakan ketahanan nasional. Ini termasuk virus HIV/AIDS, flu burung, dan penyakit epidemi lainnya. Untuk menghadapi ancaman ini, kita perlu memahami cara penyakit menyebar dan cara menanggulanginya. Dalam situasi seperti ini, pepatah "mencegah, lebih baik daripada mengobati" harus diperhatikan dengan cermat. Ketiga, kemiskinan dan pengangguran membahayakan ketahanan nasional. Setiap negara, termasuk Indonesia, menghadapi masalah kemiskinan dan pengangguran. Keempat, risiko terhadap ketahanan nasional akibat penggunaan narkoba dan zat adiktif lainnya. Semua orang tahu bahwa narkoba sangat membahayakan kesehatan mental generasi muda. Indonesia sekarang bukan hanya tempat transit narkoba, tetapi juga sasaran perdagangan narkoba internasional. Karena itu, kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan terkait dengan narkotika. Kelima, ancaman terhadap ketahanan nasional karena faktor sosial politik. Termasuk dalam kategori ini adalah konflik etnis, agama, budaya, kejahatan terorganisasi, terorisme, dan lain sebagainya. Mengatasi ancaman ini, upaya pencegahan jauh lebih penting dari pada penanganannya. Mencegah tindak pidana terorisme jauh lebih penting dari pada menindak pelaku teror, karena jika pelaku teror dapat dicegah secara dini, maka tindak pidana terorisme tidak akan terjadi.

Pengertian Ketahanan Nasional

Secara sederhana, ketahanan nasional adalah kemampuan suatu bangsa untuk bertahan hidup, berkembang, dan mencapai tujuan nasionalnya. Atau bisa disebut konsep yang merujuk pada kemampuan suatu negara untuk mempertahankan kedaulatannya, keutuhan wilayah, dan keberlanjutan kehidupan sosial-politiknya dari berbagai ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun luar negeri. Ketahanan nasional tidak hanya mencakup aspek militer, tetapi juga meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ideologi. Sementara pengertian ketahanan nasional yang disebut di dalam konsep 1968 yaitu sebuah keuletan dan daya tahan dalam menghadapi segala macam kekuatan, baik yang berasal dari luar atau dari dalam, yang langsung ataupun tidak langsung, pasti akan membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. 

1. Ketahanan Militer: Kemampuan negara untuk melindungi diri dari serangan atau agresi militer melalui kekuatan bersenjata yang efektif dan strategi pertahanan. 

2. Ketahanan Ekonomi: Kemampuan negara untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan ekonominya, termasuk kemampuan untuk menghadapi krisis ekonomi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.   

3. Ketahanan Sosial: Kemampuan masyarakat untuk mempertahankan struktur sosial dan budaya yang kokoh, serta kemampuan untuk mengatasi tantangan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. 

4. Ketahanan Politik: Kemampuan sistem politik untuk mempertahankan stabilitas dan menghadapi tantangan politik, termasuk kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif dan menjaga legitimasi pemerintahan. 

5. Ketahanan Budaya: Kemampuan masyarakat untuk mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai nasional di tengah pengaruh globalisasi dan perubahan sosial. negara Indonesia. 

Ketahanan nasional tidak hanya tentang mempertahankan diri dari ancaman eksternal, tetapi juga tentang kemampuan untuk membangun dan memajukan masyarakat secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pendidikan, inovasi, dan penguatan institusi menjadi bagian penting dari upaya meningkatkan ketahanan nasional.

Pilar-Pilar Ketahanan Nasional

 Ketahanan nasional memiliki beberapa pilar utama yang saling terkait dan mendukung satu sama lain, yaitu: 

1. Pilar Ideologi

Pilar ini berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Kekuatan ideologi yang kuat akan mempersatukan bangsa dan memberikan arah yang jelas dalam pembangunan nasional.

2.  Pilar Politik

Pilar ini menyangkut sistem pemerintahan yang stabil dan demokratis, serta adanya mekanisme check and balances yang efektif. Negara yang memiliki sistem politik yang transparan, akuntabel, dan partisipatif cenderung lebih resilient terhadap krisis. Pemilihan umum yang adil, penegakan hukum, dan perwujudan demokrasi adalah bagian dari ketahanan politik. Mengatasi korupsi dan membangun kepercayaan public terhadap lembaga-lembaga negara juga merupakan langkah penting untuk memperkuat ketahanan politik.

3. Pilar Ekonomi

 Pilar ini berkaitan dengan kemampuan suatu negara untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi rakyatnya, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ini merupakan fondasi penting dari ketahanan nasional. Ekonomi yang kuat dan berkelanjutan dapat membantu negara menghadapi krisis global dan domestic. Diverifikasi ekonomi, pengembangan industry local, serta kebijakan fisikal dan moneter yang efektif adalah langklah-langkah penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Selain itu, investasi dalam industry dan insfrastruktur dan teknologi juga dapat meningkatkan daya saing ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. 

4. Pilar Sosial Budaya 

Pilar ini menyangkut nilai-nilai sosial budaya yang luhur, serta adanya toleransi dan persatuan di antara masyarakat. mencakup stabilitas dan cohesiviness masyarakat. Faktor-faktor sepertyi kesetaraan, keadilan sosial dan kualitas hidup berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis. Program-program pemerintah yang focus pada pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial dapat memperkuat pertahanan sosial. Selain itu, upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan juga merupakan aspek penting dari ketahanan sosial.  Ketahanan budaya berhubungan dengan pelestarian identitas dan nilai-nilai budaya suatu bangsa. Budaya yang kuat dapat memperkuat rasa kebersamaan dan nasionalisme. Program-program yang mendukung pelestarian bahasa, seni, dan tradisi lokal dapat membantu memperkuat ketahanan budaya. Selain itu, pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan sejarah juga berperan penting dalam membangun ketahanan budaya. 

5. Pilar Pertahanan Keamanan

Pilar ini berkaitan dengan kemampuan suatu negara untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya dari ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Aspek ketahanan pertahanan dan keamanan berkaitan dengan kemampuan negara melindungi diri dari ancaman eksternal dan internal. Ini melibatkan penguatan system pertahanan, intelijen, serta kemampuan keamanan siber. Kerjasama internasional dan diplomasi juga penting untuk mengelola konflik dan mencegah ancaman dari luar. Negara yang memiliki strategi pertahanan yang komprehensif dan teknologi yang memadai akan lebih siap menghadapi berbagai situasi darurat.

Ketahanan Nasional dan Kedaulatan Negara

Ketahanan nasional merupakan prasyarat mutlak bagi terwujudnya kedaulatan negara. Negara yang kuat dan tahan banting akan mampu mempertahankan kemerdekaannya dan melindungi kepentingan nasionalnya.

Peta Indonesia dengan wilayah laut yang luas Sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang luas, Indonesia memiliki tantangan yang kompleks dalam menjaga kedaulatannya. Ancaman dapat datang dari berbagai arah, seperti ancaman terorisme, separatisme, hingga konflik wilayah. 

1. Pengakuan Internasional: Ketahanan nasional memperkuat kedaulatan negara dengan memperoleh pengakuan internasional atas keberadaan dan kekuasaan negara. 

2. Kemandirian: Ketahanan nasional memungkinkan negara untuk mengambil keputusan secara mandiri tanpa tekanan dari luar. 

3. Keamanan: Ketahanan nasional memastikan keamanan negara dari ancaman internal dan eksternal, sehingga melindungi kedaulatan negara. 

4. Ekonomi: Ketahanan ekonomi nasional mendukung kedaulatan negara dengan meningkatkan kemampuan negara untuk mengatur ekonominya sendiri. 

5. Kebudayaan: Ketahanan budaya nasional memperkuat identitas bangsa dan melindungi kedaulatan negara dari pengaruh budaya asing yang tidak diinginkan. 

6. Politik: Ketahanan politik nasional memastikan stabilitas dan kekuatan pemerintahan, sehingga melindungi kedaulatan negara. 

Faktor Pendukung

1. Kepemimpinan yang efektif

2. Sistem pemerintahan yang demokratis 

3. Ekonomi yang kuat dan keamanan nasional 

4. Kebudayaan yang kuat 

5. Diplomasi yang efektif dan kerjasama internasional 

Tantangan

1. Globalisasi 

2. Perubahan politik global 

3. Ancaman terorisme 

4. Konflik regional 

5. Krisis ekonomi 

6. Perubahan iklim 

7. Pengaruh media sosial 

Upaya Penguatan

1. Meningkatkan kesadaran nasional 

2. Mengembangkan ekonomi nasional 

3. Meningkatkan keamanan nasional 

4. Mengembangkan diplomasi 

5. Meningkatkan kerjasama internasional 

6. Mengembangkan sistem pemerintahan yang efekti 

7. Meningkatkan kesadaran budaya nasional 

Ketahanan Nasional dan Kesejahteraan Rakyat

 Ketahanan nasional juga erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat. Negara yang kuat dan stabil akan mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Dengan demikian, rakyat akan dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. Pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan penyediaan layanan kesehatan yang memadai merupakan beberapa contoh upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat ketahanan nasional. 

1. Stabilitas Politik: Ketahanan nasional memastikan stabilitas politik, yang berdampak pada kesejahteraan rakyat melalui keamanan, keadilan, dan proteksi hak-hak sipil. 

2. Ekonomi: Ketahanan ekonomi nasional mendukung kesejahteraan rakyat dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki kualitas hidup. 

3. Keamanan: Ketahanan nasional memastikan keamanan rakyat dari ancaman internal dan eksternal, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. 

4. Kesehatan: Ketahanan nasional juga terkait dengan kesehatan rakyat, karena sistem kesehatan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas. 

5. Pendidikan: Ketahanan nasional membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat dicapai melalui pendidikan yang baik dan merata. 

6. Kohesi Sosial: Ketahanan nasional memperkuat kohesi sosial dengan mempromosikan kesatuan, kebanggaan nasional, dan toleransi.

Adapun faktor pendukung keterkaitan antara ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat sebagai berikut: 

1. Kepemimpinan yang efektif: Kepemimpinan yang kuat dan bijaksana dapat memperkuat ketahanan nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

2. Kebijakan publik yang tepat: Kebijakan yang tepat dapat mendukung ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat. 

3. Partisipasi masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan dapat memperkuat ketahanan nasional.

4. Kerjasama internasional: Kerjasama dengan negara lain dapat mendukung ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat melalui pertukaran ekonomi, teknologi, dan kebudayaan. 

Selain faktor pendukung ada juga tantangan dari keterkaitan ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat yaitu: 

1. Kemiskinan dan ketimpangan: Kemiskinan dan ketimpangan dapat melemahkan ketahanan nasional dan mengurangi kesejahteraan rakyat. 

2. Konflik dan kekerasan: Konflik dan kekerasan dapat merusak ketahanan nasional dan mengganggu kesejahteraan rakyat. 

3. Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat melalui bencana alam dan krisis lingkungan. 

4. Pengaruh globalisasi: Globalisasi dapat mempengaruhi ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat melalui persaingan ekonomi dan budaya. 

Untuk memperkuat keterkaitan antara ketahanan nasional dan kesejahteraan rakyat, perlu dilakukan:

1. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. 

 2. Membangun sistem pemerintahan yang efektif dan transparan. 

3. Mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan. 

4. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. 

5. Memperkuat kerjasama internasional. 

Tantangan Ketahanan Nasional di Era Modern

 Di era globalisasi, tantangan terhadap ketahanan nasional semakin kompleks dan dinamis. Beberapa tantangan utama yang dihadapi Indonesia antara lain: 

Ancaman non-militer: Terorisme, radikalisme, narkoba, dan kejahatan transnasional merupakan ancaman yang semakin serius. 

Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam, seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor, yang dapat mengganggu stabilitas negara. 

Perkembangan teknologi: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan berita bohong (hoax) dan propaganda yang dapat memecah belah bangsa. 

Perlindungan data pribadi: Kurangnya kesadaran masyarakat dan regulasi yang belum optimal menjadi kendala dalam melindungi data pribadi warga negara. 

Upaya Memperkuat Ketahanan Nasional

Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya yang sistematis dan berkelanjutan dalam memperkuat ketahanan nasional. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:  

Penguatan nilai-nilai Pancasila: Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi muda. 

Peningkatan kualitas pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif. 

Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Penguatan sistem pertahanan dan keamanan: Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara untuk menghadapi berbagai ancaman. 

Peningkatan kesadaran masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ketahanan nasional. 

Penegakan hukum yang tegas: Pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas dan tegas terkait dengan penggunaan ruang digital, serta melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan siber. 

Kesimpulan

Ketahanan nasional merupakan pilar utama bagi kedaulatan dan kesejahteraan bangsa. Dengan memperkuat ketahanan nasional, Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan global dan mewujudkan cita-cita sebagai negara yang maju, adil, dan makmur. Ketahanan nasional adalah fondasi utama bagi kedaulatan dan kesejahteraan suatu negara, termasuk Indonesia. Ketahanan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari militer, ekonomi, sosial, budaya, hingga ideologi. Dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks di era modern, ketahanan nasional tidak lagi hanya berkutat pada ancaman militer, tetapi juga mencakup tantangan non-militer seperti bencana alam, kemiskinan, pengangguran, terorisme, dan pengaruh globalisasi.  Pilar-pilar ketahanan nasional seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan harus saling menguatkan untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan bagi rakyat. Kolaborasi semua elemen bangsa, dari pemerintah hingga masyarakat sipil, menjadi kunci utama dalam memperkuat ketahanan nasional. Dengan ketahanan nasional yang kuat, Indonesia akan mampu menjaga kedaulatannya, melindungi kepentingan nasional, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun