"Brian...," Violetta menatap Brian yang sedang memainkan pulpennya.
"Ya!" Brian hanya mengangguk kecil. Ia tersenyum sedikit pada Violetta. Senyumannya itu terasa amat melegakan hati Violetta. Entah mengapa, Violetta amat takut Brian akan tersinggung, apalagi bila gara-garanya.
"Ada apa ini?" Ibu Guru yang tadi meninggalkan kelas, sudah kembali lagi. Ia berjalan ke belakang karena melihat para siswa di belakang seperti sedang memperhatikan Brian.
"Tidak apa-apa, Bu!" jawab mereka kompak.
"Kalau tidak apa-apa, kalian jangan memandangi Brian terus, nanti dia jadi grogi lho!" Ibu Guru mengingatkan. Para siswa tertawa. Richie yang duduk di barisan depan dan sedari tadi mengikuti pertikaian antara kakaknya dengan Josh, akhirnya membalikkan badannya ke depan dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kakak kembarmu benar-benar hebat ya?" puji Clarissa yang duduk di sampingnya. Entah bermaksud menyindir, atau bermaksud memuji, Richie kurang tahu.
"He-eh!" Richie hanya mengiyakan. Dalam hatinya merasa amat jengkel pada Brian, mengapa harus bertikai dengan siswa lama di hari pertama mereka bersekolah? Memang dari dulu Brian suka mencari masalah, pikir Richie. Jadi tidak heran jika sekarang ia juga demikian.
Selama satu jam ke depan, mereka belajar pelajaran baru yang diajarkan oleh Ibu Guru itu. Ketika lonceng istirahat berbunyi, sebagian siswa keluar dari dalam kelas dan sebagian lagi duduk-duduk di dalam kelas sambil berbincang-bincang.
"Violet, ke kantin yuk!" ajak Josh.
"Iya, selama liburan ini kita sudah lama tidak makan sama-sama," Ted menimpali, berusaha mencairkan suasana yang tidak enak di antara mereka setelah pertikaian tadi.
"Aduh, aku lagi malas nih," alasan Violetta. "Kalian pergi saja dulu, nanti kalau sempat aku menyusul." Violetta pura-pura melihat hp-nya.