Mohon tunggu...
Rosni Lim
Rosni Lim Mohon Tunggu... -

Seorang cerpenis kota Medan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Pembalasan (2)

15 Agustus 2012   22:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:42 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Violetta mengangkat kepalanya, melihat uluran tangan Brian. Ia merasa sangsi, tapi setelah Brian mengangguk dan tersenyum ramah padanya, barulah Violetta merasa lega dan menyambut uluran tangan Brian.

"Namaku Violetta, senang berkenalan denganmu!"

"Sama-sama!" Brian membalas. Setelah itu Brian kembali lagi melihat ke papan tulis dan menekuni tulisannya.

Violetta juga sibuk menyalin, dan kali ini ia tidak berani lagi mencuri lihat karena takut akan ketahuan. Walaupun dalam hatinya sangat tersiksa karena ia sudah ingin secepatnya bisa mengenal Brian lebih dekat. Rasanya pasti bangga sekali bila bisa berjalan bersama dengan Brian yang gagah, tampan, atletis, sempurna fisiknya bak seorang pangeran itu. Lain sekali bila dibandingkan dengan semua teman lelaki yang pernah dikenalnya selama ini.

"Violet!" suara Josh yang duduk di sampingnya membuyarkan lamunan Violetta.

"Apaa?!" sahut Violetta kaget, merasa sebal karena khayalannya terganggu.

"Sebaiknya kau jangan dekat-dekat dengan Brian," Josh memperkecil suaranya sampai volume yang terkecil. Volume yang hanya bisa didengar oleh Violetta seorang yang duduk di sampingnya, sedangkan Brian yang duduk agak jauhan tidak mungkin bisa mendengarnya.

"Memangnya kenapa?" tanya Violetta heran.

"Apa kau tidak melihat sorot matanya tadi sewaktu di depan kelas? Begitu dingin dan misterius, seolah menyimpan suatu rahasia. Tapi begitu melihat dan berbicara denganmu, sorot matanya bisa tiba-tiba berubah drastis menjadi ramah, seperti disengaja untuk menarik simpatimu. Orang seperti ini pasti memiliki maksud jahat. Sebaiknya kau berhati-hati!"

"Ah, kau jangan mengada-ada, Josh!" ujar Violetta bertambah sebal. "Aku tahu maksudmu! Kau tidak ingin aku berdekatan dengan Brian karena kau takut tersaingi bukan? Biar kuberitahu ya, Josh, kau itu bukan tipeku, dan kau juga tak bakalan bisa menyaingi Brian. Jadi jangan bicara yang tidak-tidak tentangnya, oke?"

"Tapi aku benar mengkhawatirkanmu, Violet! Aku punya prasangka buruk terhadap Brian. Biasanya prasangka dan firasatku itu kebanyakan benar lho!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun