Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Uang kuliah tunggal atau UKT adalah uang pembayaran biaya kuliah yang menjadi kewajiban setiap mahasiswa untuk membayar persemester dari tahun tahun perkuliahan.Â
Pada pembayaran UKT biasanya kampus memberikan tenggang waktu antara 1 minggu atau lebih dan kemungkinan mendapat perpanjangan waktu jika banyak mahasiswa yang belum membayar.
Namun untuk masa perpanjangan pembayaran UKT adalah keputusan tersulit yang diambil pihak kampus karena sepanjang yang saya ketahui hanya 1 dari sekian kampus yang membuka kesempatan masa perpanjangan pembayaran UKT ini.Â
Kembali ke masa lalu dan masa sekarangpun terjadi wacana pro dan kontra akan kuliah dan pendidikan masih begitu sulit bagi kaum masyarakat miskin.Â
Apa yang menjadi permasalahannya ya tentu di bagian UKT ini. Kemudian selain UKT ada lagi yang namanya uang jaket almamater, uang pengembangan atau uang pembangunan yang  mana ini harus dibayarkan di satu waktu di awal perkuliahan tahun pertama atau ketika masuk menjadi mahasiswa baru.
Pembayaran ini akan semakin terasa sulit dilakukan karena harus dilakukan sekaligus di rentang waktu yang sama. Sebagai contoh Uang UKT ada sebanyak 7 juta dan uang pembangunan 1.5jt. Maka jika ditotal menjadi 8.5 jt. Ditambah uang-uang lainnya seperti sebelumnya diwajibkan membayar uang pendaftaran dan uang kegiatan organisasi terkait kepentingan akademik misalnya.
Hal-hal yang disebut diatas akan membuat semangat seorang calon mahasiswa baru jadi ketar-ketir apabila di waktu yang ditentukan belum juga bisa melakukan pembayaran. Alamat tidak akan terdata sebagai mahasiswa baru atau kesempatan untuk memjadi mahasiswa baru tahun ini akan pupus sudah.
Pengalaman masa kuliah
Teringat saya sewaktu mau kuliah. Karena tidak lulus SMBPTN, saya yang galau tidak tahu mau ambil jurusan apa. Kuliah dengan jalur mandiri tentu akan lebih mahal biaya nya. Setelah mengikuti seleksi ujian masuk kuliah jalur mandiri saya menerima pengumuman kalau saya diterima sebagai mahasiswa baru. Dengan beberapa persyaratan yang harus saya penuhi terlebih dahulu.
Saya hanya bisa menangis ketika mengetahui jumlah uang yang saya harus bayarkan sebelum perkuliahan dimulai. Pupus harapan saya ketika mengetahui orangtua saya juga sedang tidak memiliki sejumlah uang tersebut.Â
Ayah saya sudah kepayahan membiayai hidup kami beradik kakak dengan semua kakak saya sedang masa studi juga. Belum ada yang bisa membantu perekonomian keluarga. Pas masa saya mau kuliah tersebut berpapasan juga dengan kemenakan ayah yang mau melakukan pesta pernikahan. Maka Ayah sebagai Mamak juga tentu harus membantu dan mempersiapkan biaya-biaya keperluan pernikahan tersebut.