Jadilah saya sekarang, membersihkan rumah peninggalan ayah. Â Pekarangan rumah ini tidak luas namun lumayan jika ingin menanam sebatang pohon kelapa sebagai stok tumbuhan hidro, sekelompok pohon pisang dan tumbuhan bermanfaat lainnya.Â
Setiap ada kesempatan berleha-leha dari dunia kerja dan mencari nafkah saya selalu tenggelam di sana. Membawa cangkul dan parang kemudian saya menghabiskan waktu di sana sampai perut saya terasa lapar.
Saya menyempatkan membuat lubang dan menanam batang ubi singkong. Ada beberapa pohon pisang juga saya bersihkan setiap pelepah yang telah layu. Ketika semua tanaman berbuah ada tetangga yang datang menawarkan uang sebagai gantinya dari beberapa daun sereh atau sekian lembar daun kunyit yang dibawa pulang untuk dijual.
Ketika buah pisangnya mulai menguning saya menebang batang dan menyisir tandannya. Tidak lupa setelah masak saya berbagi dengan tetangga dan jika masih banyak biasanya saya membawa buah tersebut ke kantor ketika pergi bekerja.Â
Masya Allah, Anugrah Tuhan memang luar biasa. Bercocok tanam adalah sebuah kenikmatan yang ketika panen, kita benar-benar terasa begitu jadi kaya raya. Bayangkan ketika pohon singkongnya berbuah yang hanya modal batang singkong satu jengkal sekarang sudah menjadi 2 meter. Jika batang tersebut di tanam kembali, berapa pokok batang singkong yang akan menghasilkan berkilo-kilo Ubi singkong? Luar biasa bukan?.
Pelarian atau Hobby
Bercocok tanam di pekarangan, mau bagaimana luas atau sempit pekarangan tersebut. Apakah hanya sekadar hobby atau pelarian dari hari yang buruk adalah sangat memiliki efek yang positif bagi diri baik dari segi mental maupun fisik.Â
Bisa dibilang menjadi set kebahagian hidup. Menjadi perekat dunia yang positif antara kita bekeluarga karena selalu mempunyai stok sayur segar di belakang rumah, selalu ada cabe rawit yang hot ketika mau pesta mie rebus ataupun buatkan telur dadar kesukaan.
Nah jika produksi tanaman melimpah maka hal itu akan membuat hormon kebahagiaan dopamin akan mengalir deras karena hasil panen tersebut akan membuat kita bergerak ke rumah tetangga atau teman untuk berbagi.Â
Perasaan senang tanaman berbuah dan rasa bahagia ketika bisa memberi tanpa harus membeli karena petik langsung dari pekarangan sendiri adalah hadiah terindah dari Allah Sang Pencipta Alam yang maha Sempurna ini untuk sesiapa yang suka bertanam di pekarangan rumah.
Kapesoh-pesoh (bahasa Minang) : Bersih-bersih (mencabut rumput di pekarangan rumah dan lainnya)
Terima kasih sudah membaca.