Makanan khas di daerah ini sangat lezat, enak gurih dan tidak ada bosan bosan untuk memakannya. Kue atau makanan spesial ini kalau dibilang langka tidak juga.Â
Banyak sudah keluarga yang (homemade) memproduksi kue lezat endemik yang satu ini. Keluarga manapun bisa membuat kue ini dikarenakan cara pengolahan yang mudah dan sederhana.Â
Tambah lagi bahan bahan yang diperlukan juga tersedia di pasaran alias mudah menemukan bahan mentah ini jika ingin membuatnya di rumah. Alasan ketiga adalah biaya yang murah.Â
Ya dengan 3 bahan tersebut ditambah minyak goreng untuk menggoreng serta api kompor tentulah tidak akan menghabiskan banyak biaya jika kita memutuskan mengolah dan memproduksi kue yang selalu tidak pernah absen di dalam toples jika lebaran tiba.Â
Bahkan makanan khas daerah ini juga sudah dikembangkan, dimodifikasi dengan berbagai varian rasa seperti ladu sala, pandan dan ubi unggu. Namun tetep rasa original tidak terkalahkan dan selalu laris manis.Â
Penasaran dengan makanan ini. Ya benar sekali. Kue ini ada juga beberapa di daerah dinamakan kue Arai Pinang karena dicetak memakai arai (tangkai mayang buah pinang).Â
Orang orang Sumatera Barat bagian darek (luhak tanah data) menyebut kue ini dengan ladu bareh. Ada juga yang bilang "dakak-dakak".Â
Kue ini juga terdapat di pariaman sekitar (Paris) yang notabene diolah melalui tiga bahan saja yaitu tepung beras, garam, gambir(sa'adah/tepung sirih) dan air panas mendidih.Â
Rasanya kalau sudah masak digoreng, jangan ditanya. Bakalan betah mengunyahnya seharian dan tidak bikin eneg atau mual kalau kebanyakan makan.